JAKARTA — Pasar transportasi dan logistik dinilai potensial untuk menerapkan sistem internet untuk segalanya seperti pengelolaan armada.
Berdasarkan data Asosiasi IoT Indonesia diperkirakan pada 2022 terdapat 400 juta perangkat sensor internet untuk segalanya (Internet of Things) yang akan terpasang di berbagai sektor. Sekitar 7% dari perangkat tersebut atau sebanyak 28 juta diperkirakan terpasang di sektor transportasi dan logistik.
Sektor lain yang diperkirakan merasakan manfaat IoT adalah manukfaktur, kesehatan, asuransi, ritel, komputasi, pemerintahan, utilitas, perumahan, dan agrikultur.
Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia, Teguh Prasetya, mengatakan bahwa hadirnya IoT di sektor transportasi dan logistik membantu perusaahaan dalam melacak letak kendaraan dan kebiasaan pengemudi.
Di samping itu, perusahaan yang menggunakan IoT juga dapat melakukan efisiensi dalam pengiriman barang karena barang dapat dikirim dalam satu waktu sekaligus lewat rute yang terdekat.
“Ketika ingin mengirimkan barang dari titik A ke titik B, rute yang paling sederhana bisa diketahui, kalau sekarang kan tergantung sopirnya masing-masing. IoT juga ada sistem analisisnya, tidak hanya sensor, aplikasi, dan perangkat sehingga kebiasaan kebiasaan masyarakat dapat diketahui,” kata Teguh kepada Bisnis, Rabu (19/6).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://koran.bisnis.com/read/20190622/447/936379/internet-untuk-segalanya-2022-pasar-transportasi-logistik-7
Salam,
Divisi Informasi