Oleh: Sugi Purnoto, S.E., M.M.
Senior Consultant | Supply Chain Indonesia
Salah satu komponen vital dalam sistem rantai pasok adalah ketersediaan infrastruktur yang memadai dan efisien. Infrastruktur yang memadai dapat menjadi tulang punggung bagi aktivitas logistik, khususnya dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas. Konektivitas dan aksesibilitas yang baik mempengaruhi pengiriman barang dan jasa sampai ke tempat tujuan secara efisien dari aspek waktu dan biaya.
Salah satu infrastruktur utama yang dapat mendukung aktivitas logistik adalah jalan tol. Jalan tol memegang peran penting dalam sistem logistik modern. Keberadaan infra-struktur ini memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi dan efektivitas distribusi barang melalui pengurangan waktu tempuh, penurunan biaya seperti bahan bakar, pemeliharaan, dan tenaga kerja, serta peningkatan keselamatan dalam operasi logistik.
Keberadaan jalan tol memberikan dampak positif bagi berbagai pihak, seperti industri manufaktur, industri transportasi dan logistik, serta pihak-pihak lainnya.
Dampak bagi Industri Manufaktur
Bagi industri manufaktur, jalan tol memiliki peran yang besar untuk memperlancar dan mempercepat aliran barang. Peran jalan tol dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dalam proses inbound dan outbound. Aktivitas inbound membutuhkan peran jalan tol untuk memperlancar dan mempercepat proses aliran barang-barang inbound (raw materials) baik dari pelabuhan impor, maupun supplier lokal yang akan masuk ke pabrik atau Industri. Begitu pula pada aktivitas outbound, jalan tol diperlukan untuk kelancaran dan kecepatan distribusi barang-barang hasil produksinya ke para konsumennya.
Dengan peran jalan tol tersebut, banyak kawasan industri yang dibangun di dekat jalan tol dengan akses khusus atau jalan tol yang dibangun untuk mendukung kawsan industri seperti jalan tol Japek, Jagorawi, Jakarta-Tangerang, Jakarta-Merak, Surabaya-Malang, dan lain-lain.
Dengan demikian, ketersediaan infrastruktur yang mendukung aktivitas logistik tidak hanya meningkatkan konektivitas antar wilayah, tetapi juga akan mendorong kemajuan industri manufaktur.
Dampak bagi Industri Transportasi dan Logistik
Keberadaan jalan akan berdampak positif bagi industri transportasi dan logistik. Pengiriman suatu produk menggunakan jalan tol akan menjadi lebih efisien karena pengurangan waktu tempuh armada. Hal tersebut berdampak pula pada peningkatan utilisasi armada yang digunakan karena waktu tempuh dalam setiap pengiriman menjadi lebih cepat dengan lead time antara 30%-50%. Penurunan waktu tempuh tersebut akan memberikan efisiensi yang besar bagi perusahaan logistik dan transportasi melalui peningkatan kepuasan pelanggan dan penghematan biaya bahan bakar sehingga dapat menurunkan biaya logistik secara keseluruhan.
Selain dalam aspek efisiensi, penggunaan jalan tol berperan untuk meminimalkan tingkat kecelakaan karena akses jalan tol hanya terbatas untuk kendaraan roda 4 atau lebih. Menurut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, salah satu penyebab utama kecelakaan di jalan raya adalah kontak ke motor atau kendaraan roda 2. Sejumlah pengendara motor sering kali melaju dengan kecepatan tinggi dan mencoba menyalip di sela-sela kendaraan mobil atau truk hingga kondisi motor yang kurang baik memberikan potensi kecelakan yang lebih besar.
Seperti yang telah disebutkan, jalan tol akan meningkatkan efisiensi perusahaan transportasi dan logistik, khususnya dalam biaya operasional dan biaya pemeliharaan (maintenance). Keberadaan jalan tol memungkinkan armada berjalan dalam kondisi yang konstan dalam kisaran 60-80 km/jam pada kondisi jalan yang relatif datar.
Biaya pemeliharaan armada dapat berkurang karena pada kondisi jalan yang lebih rata dan mulus seperti di jalan tol guncangan dan getaran yang dialami kendaraan akan berkurang sehingga komponen-komponen kendaraan, seperti sistem suspensi, ban, dan rangka, mengalami keausan yang lebih lambat.
Dampak terhadap Pihak Lain
Secara nasional, pembangunan jalan tol membawa dampak positif yang signifikan bagi sistem transportasi nasional. jalan tol dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan nasional dan arteri. Sebagai contoh, jalan-jalan vital seperti Pantura, jalan arteri Cikopo – Padalarang, dan lintas Sumatera kini mengalami penurunan volume kendaraan yang cukup besar. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi perjalanan, tetapi juga memberikan kenyamanan yang lebih bagi para pengguna jalan tersebut.
Selain memberikan kemudahan bagi masyarakat, aspek ekonomi juga akan berdampak positif. Pengurangan beban lalu lintas di jalan nasional berpotensi menurunkan biaya pemeliharaan yang harus dikeluarkan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Jalan dan Jembatan. Tanggung jawab pemeliharaan jalan tol sendiri beralih kepada pengelola jalan tol sehingga mengurangi beban anggaran negara dan memungkinkan alokasi dana yang lebih efektif untuk sektor-sektor lain.
Aspek keselamatan juga menjadi salah satu keuntungan utama dari keberadaan jalan tol. Pengurangan interaksi antara berbagai jenis kendaraan di jalan nasional, seperti angkutan kota, motor, becak, sepeda, dan kendaraan logistik, dapat menurunkan peluang terjadinya tingkat kecelakaan lalu lintas. Pemisahan arus kendaraan ini menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan teratur, terutama bagi pengguna jalan yang lebih rentan.
Dampak ekonomi juga akan dirasakan oleh masyarakat karena keberadaan jalan tol membukan peluang bagi UMKM lokal untuk menjual produknya di rest area. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi mikro, kehadiran jalan tol dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya sekitar kawasan jalan tol. Kerja sama antara pengelola jalan tol dan UMKM lokal ini menjadi contoh nyata bagaimana proyek infrastruktur berskala besar dapat memberikan manfaat langsung bagi ekonomi lokal.
Efisiensi yang Melalui Keberadaan Jalan Tol
Melalui akses jalan yang baik, aktivitas masyarakat dan ekonomi akan lebih efisien. Ketersediaan jalan tol membantu perusahaan mendistribusikan bahan pangan, sandang dan papan secara mudah sehingga kecil kemungkinan akan terjadi kelangkaan. Hal tersebut akan berdampak secara luas, mulai dari aspek ekonomi hingga kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu, pembangunan jalan tol membawa efisiensi yang substansial dalam berbagai bidang.
Jika tarif tol ditetapkan pada tingkat yang kompetitif, pembangunan jalan tol memberikan efisiensi mulai dari biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan utilisasi aset, serta peningkatan kecepatan pengiriman dan penurunan risiko kecelakaan hingga 30%-50%.
*****
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel Jalan Tol untuk Peningkatan Efisiensi Logistik (126.5 KiB, 77 hits)