Pelabuhan terintegrasi kawasan industri yang di Gresik, Jawa Timur, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), diharapkan bisa memulai aktivitas ekspor dan impor perdana pada awal 2016. Dengan melakukan kegiatan ekspor impor, pengembang mengatakan bahwa JIIPE sudah resmi memasuki tahap kedua masa pembangunan infrastruktur dasar.
Seperti disampaikan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Djarwo Surjanto, rencananya fase pertama pembangunan infrastruktur dasar JIIPE akan selesai pada akhir 2015. Dengan adanya pelabuhan ini, jelasnya, suplai logistik pabrik yang sudah mulai beroperasi pada periode tersebut bisa terbantu distirbusinya.
“Hingga akhir tahun, kita ingin pembangunan infrastruktur fase 1 dengan angka investasi sebesar Rp 5 triliun sudah selesai, sehingga nanti awal tahun pelabuhan sudah bisa melakukan kegiatan ekspor impor mengingat sudah ada tiga perusahaan yang sedang membangun pabriknya dan beberapa diantaranya sudah siap beroperasi awal tahun depan,” jelasnya di Gresik, Minggu (23/8).
Ia menambahkan, sejauh ini kemajuan pembangunan infrastruktur dasar fase pertama sendiri sudah memakan uang Rp 3,5 triliun atau sudah menyerap 70 persen dari anggaran yang disediakan sebesar Rp 5 triliun.
Dana tersebut, jelasnya, terdiri dari 40 persen pinjaman PT Bank Mandiri serta konsorsium PT Bank Jatim, PT Bank Mandiri, dan juga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) sedangkan 60 persen sisanya merupakan modal bersama kedua pengembang JIIPE, yaitu PT Pelindo III dan PT AKR Corporindo. Dana pinjaman tersebut murni digunakan untuk konstruksi mengingat pembelian lahan tak boleh digunakam melalui uang pinjaman.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2015/08/27/java-integrated-industrial-and-port-estate-jiipe-diharapkan-beroperasi-tahun-2016/