JAMBI – Empat jembatan timbang di Provinsi Jambi tidak difungsikan seutuhnya, dari empat jembatan timbang, hanya dua yang beroperasi, yakni, Merlung dan Sarolangun. Sementara dua jembatan timbang lainnya Tembesi dan Kerinci belum diaktifkan kembali.
“Kita belum ada penurunan barang di tempat karena belum ada gudang, dan ditakutkan barang tersebut malah rusa”, FIRDAUS ARSYAD – Kepala BPTD Wilayah V Jambi
Dari dua jembatan itu, 70 persen kendaraan barang kelebihan muatan (overload) dan kelebihan ukuran kendaraan. Itu diakui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah V Jambi. Kepala BPTD Wilayah V Jambi, Firdaus Arsyad, menyebut, kerja sama terkait jembatan timbang ini Kemenhub, Polri, serta Kementerian PUPR. Dan ini sudah ada kesepakatan bersama mengenai penanganan angkutan barang.
“Kita berharap dengan adanya MoU, kedepan bisa semakin tertib, selama ini kami hanya melakukan penilangan saja,” akunya.
Penilangan nantinya langsung diserahkan ke Pengadilan Negeri untuk disidang. Dia mengakui, belum ada kebijakan penurunan barang di tempat bagi kendaraan yang melanggar. “Kita belum ada penurunan barang di tempat, karena belum ada gudang dan ditakutkan barang tersebut malah rusak,” sampainya.
Hingga saat ini, kata Firdaus, tidak ada respon positif dari pengusaha angkutan barang terhadap banyaknya kendaraannya yang melanggar. “Kita belum komunikasi dengan pengusaha yang bersangkutan, kita hanya jalankan kewenangan saja,” bebernya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://www.jambiekspres.co.id/read/2018/06/20/24634/jembatan-timbang-belum-efektif%C2%A070-persen-angkutan-melanggar
Salam,
Divisi Informasi