Jakarta – Masyarakat Papua merasa terbantu dengan program ‘Jembatan Udara’ Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub. Program tersebut dinilai mampu menekan harga sembako di wilayah Papua.
“Turunnya bisa sampai dengan 50%, bahkan 70% untuk komoditi tertentu. Warga girang bukan kepalang, luar biasa,” papar warga Pegunungan Bintang, Papua, Yohanes F. Kakyarmabin, Rabu (4/12/2019).
Direktur Gudang Penyimpanan Kargo Bersubsidi di Bandara Oksibil ini mengaku sangat terbantu dengan program tersebut karena kebutuhan pokok dari Tanah Merah ke Oksibil diangkut dengan biaya ditanggung negara.
“Program Subsidi Kargo ini sangat membantu kami. Beras ukuran 25 kilogram yang semula harganya Rp 800 ribu kini bisa didapat dengan harga Rp 500 ribu. Begitu pun kebutuhan pokok lain seperti minyak, garam, gula, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, kopi, mie instan, sampai ikan sarden, sabun mandi, dan pampers,” tuturnya.
Pegunungan Bintang atau Pegubin adalah kabupaten berpenduduk hampir 90 ribu jiwa. Sebanyak 90 persen wilayahnya terletak di dataran tinggi pegunungan dengan ketinggian antara 400 sampai dengan 4.000 meter di atas permukaan laut.
Pegubin menjadi salah satu kabupaten di Papua yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini. Kabupaten pemekaran dari Jayawijaya itu memiliki luas wilayah 14.655,36 km² yang terbagi menjadi 34 distrik-wilayah setingkat kecamatan-dengan Oksibil sebagai ibu kotanya.
Yohanes berharap, penerbangan yang membawa kargo bersubsidi bisa lebih ditingkatkan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://news.detik.com/berita/d-4809857/jembatan-udara-di-papua-dinilai-mampu-tekan-harga-sembako
Salam,
Divisi Informasi