Industri logistik, khususnya pengiriman express kian terdigitalisasi. Hal ini membuat para pelaku bisnis di dalamnya saling berlomba untuk dapat unggul di tengah persaingan yang juga kian ramai. Tak terkecuali bagi J&T Express.
“Kami melihat industri ini sudah semakin mengarah ke digitalisasi sistem. Perkembangan ini mendukung proses bisnis ke internal perusahaan maupun eksternal dalam hal pelayanan ke pengguna. Secara keseluruhan, digitalisasi ini akan lebih berpengaruh pada efektivitas dan efisiensi bisnis,” ujar Brand Manager J&T Express Herline Septia kepada Marketeers melalui wawancara tertulis.
Di tengah kondisi ini, kondisi bisnis J&T Express dilaporkan masih tetap stabil seiring dengan peningkatan layanan yang terus dikembangkan. Di sini, operasional J&T Express tetap berjalan normal.
Melalui pilihan layanan pengiriman yang tersedia, perusahaan dapat melayani pengiriman rata-rata 3 juta paket per hari.
Performa ini juga didorong dengan pergeseran konsumsi masyarakat. Herline melihat, setelah melewati masa pandemi yang cukup menantang, perilaku konsumen kini banyak beralih ke transaksi digital hingga memengaruhi pilihan layanan pengiriman.
“Layanan pengiriman regular (EZ) masih paling banyak dipilih pelanggan. Layanan J&T Super juga cukup banyak diminati khususnya pengiriman dalam kota. Untuk performa saat ini, dominan dari pengiriman e-commerce, di luar itu ada namun tidak terlalu signifikan,” ungkap Herline.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.marketeers.com/jt-express-digitalisasi-menggeser-perilaku-konsumen/
Salam,
Divisi Informasi