JAKARTA (beritatrans.com)–Indonesia sebagai negara kepulauan seharusnya bisa membuat sektor kelautan sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar. Namun, sumbangan sektor ini ke kas negara justru masih kalah dibandingkan beberapa sektor lainnya.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, dari data yang dihimpun pada 2015 sumbangan devisa dari sektor maritim hanya mencapai Rp165 triliun. Nilai ini sangat kecil dengan potensi sektor maritim yang besar.
“Sumbangan ini kecil. Makanya kita menginginkan perkembangan industri kelautan dan perikanan lebih cepat,” kata Rosan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Senin (7/11/2016).
Rosan menjelaskan, Indonesia merupakan negara kepaulauan dengan garis pantai terbesar kedua di dunia setelah Kanada. Maka sudah selayaknya sektor ini menjadi tulang punggung devisa dalam beberapa tahun ke depan.
Langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam menjegal penangkapan ikan ilegal sangat luar biasa. Ini menjadi terapi kejut yang mampu membuat penangkap liar bisa diminimalisir.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://beritatrans.com/2016/11/07/kadin-anggap-devisa-dari-sektor-maritim-sangat-kecil/
Salam,
Divisi Informasi