REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — KAI Logistik menargetkan pengelolaan batu bara sebesar 28,7 juta ton dan berkontribusi sebesar Rp 594 miliar terhadap pendapatan di tahun 2024. Volume ini meningkat sekitar 13 persen dari capaian tahun 2023 sebesar 25,3 juta ton.
Target tersebut, seiring dengan langkah Pemerintah yang menargetkan produksi batu bara sebanyak 710 juta ton atau meningkat sekitar 15 juta ton dari 2023. Direktur Utama KAI Logistik, TLN Ahmad Malik Syah mengungkapkan, pada segmen KALOG Pro, layanan penanganan batu bara masih menjadi backbone pendapatan perusahaan.
Termasuk pembangunan Coal Unloading Terminal Kramasan berkapasitas 20 juta ton per tahun yang telah dimulai dengan groundbreaking pada semester II-2023. Dalam menjalankan bisnis pengelolaan batu bara, sambungnya, KAI Logistik memfokuskan pada pelayanan prima termasuk melengkapi dengan infrastruktur yang telah dimodernisasi. Di antaranya, conveyor belt system yang diintegrasikan dengan shiploader untuk pemuatan batu bara ke tongkang sehingga mampu mengedepankan efektivitas dan efisiensi.
Dengan spiploader, pengisian tongkang berkapasitas 8.300 ton dapat dilakukan dalam waktu 5-6 jam yang sebelumnya memerlukan waktu hingga 30 jam menggunakan dump truck.
”Investasi besar pada modernisasi infrastruktur yang telah dimulai sejak 2016, menjadi salah satu wujud inisiatif perusahaan dalam memaksimalkan bisnis dengan mengedepankan tanggung jawab perusahaan,” ujar Malik melalui siaran pers, Ahad (2/6/2024).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.republika.co.id/berita/seg6go349/kai-logistik-targetkan-penanganan-pengiriman-batu-bara-28-juta-ton
Salam,
Divisi Informasi