×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2023
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
      • Supply Chain Risk Management
      • Dangerous Goods Handling for Multimode Transport
      • Ahli Kepabeanan
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
COMPANYPROFILE
Supply Chain Indonesia
Monday, 28 November 2016 / Published in Catatan

Kapal Feri Jarak Jauh, Konektivitas, dan Efisiensi Biaya Logistik

Oleh: Setijadi | Chairman at Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia (SCI) memberikan apresiasi kepada Pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, dalam upaya mengembangkan konektivitas di Indonesia melalui berbagai inisiatif program, terutama melalui pengembangan transportasi laut. Di samping Program Tol Laut, Kementerian Perhubungan tengah mewacanakan penggunaan kapal feri jarak jauh.

Peningkatan konektivitas merupakan program strategis dan berjangka panjang.
Perubahan dan pengembangan berbagai konsep dalam program peningkatan konektivitas akan menyulitkan kementerian/lembaga terkait, baik dalam penyusunan maupun pelaksanaan program-program implementasinya.

Perubahan-perubahan itu mengakibatkan ketidakpastian yang menyulitkan industri dalam perencanaan pengembangan usahanya, baik penyedia maupun pengguna jasa transportasi dan logistik.

Pengembangan konektivitas akan berdampak terhadap efisiensi biaya logistik jika diikuti dengan pengembangan sistem transportasi dan logistik yang dapat memfasilitasi peningkatan ekonomi skala (economy of scales) dan keseimbangan arus barang.

SCI merekomendasikan kepada Pemerintah untuk menyusun dan menetapkan rencana induk (master plan) pengembangan konektivitas nasional untuk jangka waktu 25 tahun. Rencana induk disusun sebagai suatu rencana yang bersifat strategis, sistemis, sistematis, dan integratif.

Rencana induk harus berdasarkan data supply & demand, serta pola dan volume pergerakan barang di wilayah Indonesia, baik domestik maupun internasional. Data berupa kondisi saat ini dan proyeksi jangka panjang, termasuk arah pembangunan dan perkiraan atau target pertumbuhan ekonomi nasional dan wilayah.

Dengan mempertimbangkan kondisi geografis Indonesia, rencana induk konektivitas harus mengintegrasikan rencana pengembangan transportasi multimoda dengan transportasi laut sebagai backbone.

Efisiensi biaya transportasi laut dapat dicapai antara lain melalui penggunaan kapal berkapasitas besar yang memerlukan penyiapan infrastruktur pelabuhan, terutama kedalamannya. Pada saat ini, kedalaman beberapa pelabuhan utama di Indonesia berkisar 6-12 m. Pelabuhan dengan draft kurang dari 9 m hanya bisa disinggahi kapal berkapasitas maksimum 800 TEUs. Di samping karena persoalan muatan, hal ini menjadi salah satu penyebab sebagian besar kapal di Indonesia berukuran 350-800 TEUs yang relatif kurang efisien. Sebagai perbandingan, sebagian besar kapal di beberapa negara (Malaysia, India, dan China) berukuran di atas 1000 TEUs.

Pengembangan infrastruktur konektivitas juga harus mempertimbangkan dan mendukung pengembangan komoditas dari wilayah-wilayah, seperti komoditas pertanian, perkebunan, dan perikanan. Di samping akan meningkatkan daya saing produk dan komoditas Indonesia, pengembangan konektivitas dan logistik berbasis komoditas (commodity based) akan meningkatkan volume arus barang dari berbagai wilayah dan kawasan tertentu yang potensial namun terkendala akses. Hal ini akan mendorong pencapaian keseimbangan muatan, sehingga akan meningkatkan efisiensi biaya logistik nasional.

Terima kasih.

27 November 2016

Download Catatan ini:

  Kapal Feri Jarak Jauh, Konektivitas, dan Efisiensi Biaya Logistik (503.0 KiB, 141 hits)

Komentar

comments

Tagged under: distribusi, Logistics, LOGISTIK, Logistik Indonesia, Pergudangan, rantai pasok, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, transportasi

What you can read next

Pertumbuhan Sektor Logistik Terus Membaik
Perkembangan Situasi Kepelabuhanan Indonesia
Visi, Misi, dan Program Bidang Logistik Pasangan Capres & Cawapres …

Recent Posts

  • ODOL Ugal-Ugalan Bikin Ngeri, Pengamat Bilang Biaya Logistik Tinggi Jadi Pemicu

    Otomotifnet.com – Seperti diberitaka...
  • Memperkuat Pengawasan dan Penanganan Barang Berbahaya di Pelabuhan

    Jakarta, Portonews.com – Kementerian Perhu...
  • Pemerintah Pertimbangkan Tambah Frekuensi Kapal Pengangkut Ternak

    MATARAM-Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (D...
  • Apindo Komitmen Memajukan UMKM

    Dukung program Pemprov Sumbar dalam menciptakan...
  • Ekonomi Jatim Tumbuh tapi Sektor Ekspor-Impor Turun

    SURYAMALANG.COM, MALANG – Perwa...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat