Makassar, Beritasatu.com – Kapasitas terminal peti kemas di Makassar New Port, Sulawesi Selatan, mengalami peningkatan sebesar 150% menjadi 2,5 juta TEUs (kontainer 20 kaki) dari sebelumnya 1 juta TEUs setelah pembangunan tahap 1B dan 1C selesai. Proses bongkar muat selalu melampaui target, mencapai lebih dari 100%.
Enriany Muis selaku kepala regional 4 Pelindo, menyampaikan Terminal 2 Makassar New Port Tahap 1A, yang mulai beroperasi pada November 2018, terus mencatat pencapaian bongkar muat di atas 100%. “Pada November 2023, pencapaian tersebut mencapai 121,3% dibandingkan dengan rencana kerja dan anggaran perusahaan atau RKAP,” kata Enriany dikutip Antara, Jumat (5/1/2024).
Pada awal 2023, RKAP arus bongkar muat oleh Pelindo Regional 4 ditetapkan sebesar 193.287 TEUs. Namun, melihat peningkatan yang signifikan, target tersebut dinaikkan mencapai 212.675 TEUs dalam RKAP Perubahan 2023. Hingga November 2023, total bongkar muat di Makassar New Port mencapai 257.981 TEUs. “Waktu sandar kapal di pelabuhan ini sekarang paling lama 24 jam, dibandingkan dengan sebelumnya yang mencapai 48 jam,” kata dia.
Menurut Enriany, Makassar New Port kini menjadi pilihan untuk sandar kapal, terutama berbobot besar. Pelabuhan ini memiliki dermaga sepanjang 1.600 meter, dan investasi total dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) untuk tahap 1A, 1B, dan 1C mencapai Rp 10 triliun.
Makassar New Port didesain sebagai pelabuhan utama dan pusat distribusi bagi pelabuhan di Indonesia Timur, khususnya untuk kegiatan ekspor. Sebelumnya, produk unggulan dari Indonesia Timur seperti cokelat, kopi, dan olahan kayu diekspor melalui Tanjung Perak di Surabaya atau Tanjung Priok di Jakarta.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.beritasatu.com/ekonomi/2792513/kapasitas-terminal-peti-kemas-makassar-new-port-naik-150-persen-jadi-25-juta-teus
Salam,
Divisi Informasi