Jakarta–Hingga jelang akhir tahun ini, prosentase kemantapan jalan nasional non tol di Tanah Air masih di bawah target yang ditetapkan pemerintah. Cekaknya anggaran, kualitas dan minimnya pasokan material aspal, hinnga rendahnya penguasaan teknologi menjadi penyebabnya.
“Saat ini kualitas jaringan jalan masih di bawah target kemantapan yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selain minimnya anggaran, juga dikarenakan kualitas hasil pekerjaan perkerasan jalan yang rendah, minimnya penguasaan teknologi perkerasan, hingga kualitas material yang fluktuatif,” tutur Direktur Bina Kelembagaan dan Sumberdaya Konstruksi Kementerian PUPR, Yaya Supriyatna, saat memberi sambutan di seminar bertajuk Konstruksi Perkerasan Jalan dan Optimalisasi Pemeliharaan Jalan, di Jakarta, Kamis (24/11).
Data Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR menunjukan, saat ini jalan nasional non tol dengan perkerasan fleksibel atau bermaterial aspal minyak masih mendominasi. Panjangnya mencapai 38.561,82 kilometer (km) atau 95,61 persen.
Sementara, jalan dengan perkerasan rigid atau keras panjangnya 338,73 km atau 0,88 persen. Sedangkan jalan yang masih berupa jalan tanah prosentasenya 3,51 persen atau 1.352, 61 km.
Adapun untuk jalan tol yang telah menggunakan perkerasan rigid atau beton panjangnya mencapai 532,09 km atau 65,71 persen. Sisanya, atau 34,29 persen menggunakan perkerasan fleksibel atau aspal.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi