JAKARTA: Kapal asing yang melayani angkutan ekspor impor dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok mulai mengangkut kontainer kosong sebagai muatan balik akibat terus melemahnya volume ekspor yang dikapalkan melalui pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) Toto Dirgantoro, mengatakan pengangkutan kontainer kosong tersebut dilakukan untuk menyeimbangkan load faktor kapal karena muatan balik (ekspor) tidak seimbang dengan angkutan impor yang di bongkar di pelabuhan.
Selama ini, kata dia, Pelabuhan Tanjung Priok menangani lebih dari 65% kegiatan pengapalan eskpor impor nasional
“Pemerintah RI harus membuat terobosan supaya ekspor nasional tumbuh lagi. Apabila fenomena ini terus berlanjut kita akan mengalami kekurangan kontener kosong sebagai sarana pengapalan ekspor pada masa mendatang jika ekspor nasional kembali membaik,” ujar Toto yang juga menjabat Wakil Ketua Komite Tetap Peningkatan Ekspor Nasional Kadin Indonesia, kepada Bisnis, Rabu (4/7).
Dia mendesak seluruh hambatan ekspor di pangkas termasuk menekan biaya distribusi dari pelabuhan ke gudang atau pabrik dan sebaliknya, serta memberikan insentif khusus bagi kegiatan pengapalan ekspor di pelabuhan.