JAKARTA-Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia menilai efektivitas biaya mata rantai logistik yang diprediksi menyumbang 0,8% dari pertumbuhan nasional akan mendorong pertumbuhan investasi pada sektor ini.
Untuk mendorong efektivitas biaya logistik, para pelaku bisnis di sektor ini didesak untuk memperbaiki manajemen inventori. Bila biaya logistik dapat ditekan dan kontribusi ke sektor perekonomian nasional meningkat, jumlah investasi yang mengalir ke sektor ini ikut terkerek.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan saat ini total biaya logistik untuk kegiatan ekspor dan impor mencapai 23,6% terhadap PDB.
BERI MANDAT
Ke depan, dia berharap pemerintah perlu memberikan payung mandat kepada Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan sebagai koordinator dari pengaturan mata rantai distribusi logistik nasional.
Kedua kementerian teknis itu dinilai dapat menjadi pemula untuk menghilangkan ego sektoral terkait dengan tanggung jawab distribusi logistik, sebelum lembaga ad hoc yang langsung di bawah presiden untuk mengatur dan bertanggung jawab atas distribusi logistik nasional terbentuk.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 18 Desember 2014