TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tahun 2022, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) menyiapkan program terobosan perikanan budidaya dengan pendekatan ekonomi biru. Konsep ekonomi biru yang diusung oleh DJPB dilakukan melalui optimalisasi sumber daya perikanan budidaya secara produktif, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu pada saat acara Penyusunan RKA-K/L Pagu Alokasi Anggaran 2022 Satker Pusat, UPT dan Dekonsentrasi Provinsi di Bandung tanggal 5-8 Oktober 2021.
“Penerapan ekonomi biru dalam perikanan budidaya melalui penerapan inovasi dan teknologi harus memperhitungkan keseimbangan antara dampak ekonomi dan dampak ekologi. Dengan demikian, dihasilkan produksi ikan yang optimal dan berdaya saing serta meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat yang efisien, juga yang ramah lingkungan,” jelas Dirjen yang akrab disapa Tebe ini.
Lebih lanjut Tebe juga memaparkan bahwa udang sebagai salah satu komoditas utama pendukung kebijakan pengembangan perikanan budidaya untuk ekspor, yang didukung riset kelautan dan perikanan, memerlukan kebijakan budidaya udang yang mendukung keseimbangan antara kepentingan ekonomi maupun ekologi.
“Dari sisi ekonomi, KKP telah meyiapkan strategi peningkatan produksi budidaya udang hingga mencapai 2 juta ton pada tahun 2024 diantaranya dengan skema konsep revitalisasi tambak tradisional seperti yang saat ini diterapkan di beberapa Kabupaten meliputi Aceh Timur, Lampung Selatan, Sukamara, Buol dan Cianjur,” kata Tebe.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.tribunnews.com/kilas-kementerian/2021/11/08/kkp-siapkan-program-terobosan-perikanan-budidaya-ekonomi-biru-jadi-titik-tolak
Salam,
Divisi Informasi