Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi sejumlah unit pengolahan ikan (UPI) di kawasan Tangerang, Banten dan Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/3/). Kunjungan tersebut untuk menjaring masukan pelaku usaha yang sekaligus menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan industri perikanan dari hulu hingga hilir.
Tiga unit pengolahan ikan yang dikunjungi memproduksi komoditas perikanan untuk ekspor. Meliputi udang mentah beku, udang rebus beku, udang berlapis tepung beku, tepung agar-agar rumput laut, tuna beku, tuna loin masak beku, tepung ikan hingga ikan pelagis beku.
“Kami ingin melihat kendala apa yang kira-kira dihadapi oleh pelaku usaha. Lalu kemudian harapan apa yang diperlukan. Itu yang menjadi penting buat saya untuk membuat satu kebijakan supaya kebijakan kita bisa mendukung tumbuhnya industri (perikanan),” kata Trenggono.
Salah satu kendala yang disampaikan pelaku usaha adalah minimnya pasokan udang di pasaran. Menyikapi itu, Trenggono menyarankan agar pelaku usaha memiliki tambak binaan. Dengan begitu, pasokan bahan baku menjadi lebih terjamin dan pembudidaya juga punya kepastian produknya terserap. Harga udang juga menjadi lebih stabil.
Udang merupakan komoditas perikanan yang tengah digenjot produksinya KKP untuk memenuhi pasar lokal juga ekspor, bersamaan dengan rumput laut dan lobster. Volume produksi udang tahun 2020 lebih dari 900 ribu ton (setara USD24 miliar) dan targetnya mencapai 2 juta ton pada 2024.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210330174256-97-623982/kkp-upayakan-konektivitas-industri-perikanan-hulu-dan-hilir
Salam,
Divisi Informasi