JAKARTA – Kinerja perekonomian Indonesia tahun 2019 dinilai masih menunjukkan perkembangan positif. Sampai dengan kuartal III- 2019, ekonomi Indonesia mampu tumbuh pada kisaran 5% meskipun ekonomi dunia tumbuh melambat akibat dampak ketidakpastian global terkait perang dagang AS – Tiongkok dan gejolak geopolitik di berbagai wilayah seperti Brexit, Hongkong, Semenanjung Korea dan Timur Tengah.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, ekonomi Indonesia pada kuartal III-2019 masih ditopang oleh Konsumsi Rumah Tangga (RT) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), sekitar 88% dari PDB.
“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 masih mencapai 5%, didorong beberapa faktor musiman di kuartal IV-2019 di antaranya adalah menguatnya Konsumsi RT akibat perayaan Natal dan Tahun Baru, dan meningkatnya realisasi Belanja Pemerintah pada akhir kuartal setiap tahunnya,” ujar Andry di Jakarta.
Sementara itu, secara year-to-date (ytd) November 2019, inflasi tercatat sebesar 2,37%. Capaian tersebut disebabkan oleh terkendalinya inflasi komponen seiring terjaganya produktivitas dan persediaan stok bahan pangan. “Pengendalian inflasi juga terkait dengan komitmen pemerintah dalam menjaga inflasi komponen harga diatur pemerintah, seperti bahan bakar dan energi,” katanya.
Dia pun memperkirakan inflasi akan stabil pada kisaran 3% hingga akhir tahun ini, atau di bawah proyeksi sebelumnya 3,41%. Adapun defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2019 diperkirakan berada di sekitar 2,6% terhadap PDB.
Sumber dan berita selengkapnya: https://ekbis.sindonews.com/read/1480756/33/kondisi-ekonomi-ri-menjelang-akhir-2019-dalam-kondisi-baik-1577363721
Salam,
Divisi Informasi