PADALARANG-Konsep sementara tol laut akan menggunakan skema pendulum nusantara yang menghendaki pembatasan kapal asing di dua hub port internasional, yaitu Pelabuhan Kuala Tanjung dan Bitung.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Dedy S Priatna mengatakan konsep sementara dengan dua pelabuhan ‘ruang tamu’ ini masih akan digodok.
Konsep yang digagas PT Pelindo II untuk mendukung sistem logistik nasional pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu masih menunggu persetujuan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago dan Presiden Joko Widodo.
Selain hub port internasional akan ada pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul yang menjadi hilir mudiknya kapal-kapal di dalam negeri. Untuk pelabuhan utama atau pendulum, lanjut Dedy, setidaknya ada enam titik yang disiapkan agar mampu dilalui kapal-kapal besar berkapasitas 3.000 TEUs hingga 10.000 TEUs.
Proses Pengerukan
Dedy mengungkapkan untuk mewujudkan konsep tol laut tersebut, perlu adanya proses pengerukan kembali pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada, khususnya pelabuhan utama.
Selain dari sisi kedalaman, sambungnya, perlu juga adanya pemanjangan dermaga. “Atau membuat yang baru supaya kapal besar bisa tambat ke situ. Ini belum ada studi detailnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 17 November 2014