Pemerintah Indonesia berupaya memperkuat konsep tol laut melalui program kontainer masuk desa. Selain menekan disparitas harga, program tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan memberdayakan potensi di daerah tertinggal, terdepan, terpencil dan pedalaman (3TP).
Kecamatan Essang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, dipilih sebagai lokasi awal program kontainer masuk desa. Jumat (26/4/2019), menggunakan minikontainer, pemerintah mendistribusikan 3 ton beras yang dimuat dalam Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 95.
Pengiriman beras dimulai sejak Rabu (10/4/2019), dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menggunakan kapal KM Logistik Nusantara II. Begitu tiba di pelabuhan Bitung, minikontainer diteruskan dengan kapal KM Kendhaga Nusantara I menuju pelabuhan Tahuna, Kabupaten Kepuluan Sangihe. Setelah itu, minikontainer dipindahkan ke KM Sabuk Nusantara 95 menuju pelabuhan Essang.
Kontainer masuk desa merupakan program yang digagas Ditjen Perhubungan Laut, melalui Direktorat Lalu Lintas dan Angkatan Laut, bersama Maritim Research Institute (Marin) Nusantara. Dalam pengiriman beras ke Kecamatan Essang, Talaud, mereka bekerjasama dengan sejumlah BUMN seperti PT. Pelni, PT. Pelindo Marin Service, Perum Bulog dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Makbul Muhammad, Direktur Marin Nusantara mengatakan, program kontainer masuk desa merupakan upaya memastikan pelaksanaan Nawacita di sektor angkutan laut. Selain menekan disparitas harga, mendistribusikan kebutuhan pokok dan kebutuhan penting masyarakat, program ini diharapkan dapat memperkuat kemandirian desa.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.mongabay.co.id/2019/05/13/kontainer-masuk-desa-untuk-distribusi-dan-potensi-lokal-sulawesi-utara/
Salam,
Divisi Informasi