JAKARTA – Supply Chain Indonesia menyatakan lebih dari 3.000 perusahaan manufaktur di Jawa Barat bakal diuntungkan dengan direalisasikannya jalur kereta api menuju dermaga Pelabuhan Tanjung Priok.
Setijadi, Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), mengatakan realisasi proyek pembangunan jalur kereta api (KA) dari Stasiun Pasoso, Jakarta Utara menuju dermaga di Pelabuhan Tanjung Priok akan berdampak signifikan menurunkan biaya logistik nasional.
Dia menilai keberadaan jalur KA hingga ke dermaga di Tanjung Priok akan meningkatkan kelancaran pengiriman barang dari berbagai kawasan industri, terutama di wilayah timur Jakarta.
“Wilayah timur ini mencakup 12 kawasan industri dengan lebih dari 3.000 perusahaan manufaktur,” tulisnya kepada Bisnis, Kamis (19/6).
Selama ini, sekitar 60%-65% volume barang yang dilayani Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari wilayah timur Jakarta seperti Bekasi, Karawang dan Cikampek.
Dibangunnya proyek jalur KA dari Stasiun Pasoso hingga dermaga Tanjung Priok, paparnya, akan meningkatkan aksesibilitas yang selama ini menjadi masalah utama pelabuhan terbesar di Indonesia itu.
Setijadi mendukung rencana PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengambil alih pembangunan jalur KA menuju Pelabuhan Tanjung Priok yang digagas sejak 2004.
Sampai saat ini, kereta kontainer tujuan Tanjung Priok hanya sampai di Stasiun Pasoso karena jalur menuju dermaga terputus di stasiun itu. Akibatnya, barang dan kontainer harus ditangani ganda (double handling) dengan diangkut truk dari Stasiun Pasoso menuju pelabuhan.
Bila jalur KA menuju dermaga Priok sudah tersedia, kereta kontainer bisa langsung diangkut menggunakan lokomotif menuju PT Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas (TPK) Koja.
Setijadi juga meyakini peningkatan kelancaran barang menggunakan KA akan meningkatkan produktivitas armada transportasi angkutan jalan seperti truk.
Saat ini, produktivitas armada Cikarang-Pelabuhan Tanjung Priok sangat rendah, yaitu kurang dari satu trip per hari atau 14 trip-20 trip per bulan. Dengan adanya jalur KA ke dermaga pelabuhan akan meningkatkan produktivitas armada menjadi rata-rata dua trip per hari.
DWELLING TIME
Menurutnya, kelancaran arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok juga akan mendorong peningkatan produktivitas pelabuhan dan menurunkan dwelling time.
Penurunan biaya logistik tersebut, imbuhnya, juga akan meningkatkan daya saing produk nasional, terutama untuk barang-barang yang menggunakan bahan baku yang diimpor maupun produk yang diekspor melalui Tanjung Priok.
Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan mengungkapkan pada prinsipnya KAI siap mengalokasikan dana internal guna membiayai proyek tersebut sehingga tidak membebani APBN. “Kami bisa kerja sendiri tidak membebani APBN.”
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 20 Juni 2014