indopos.co.id – Makin banyak restoran halal di Korea Selatan menjadi daya tarik turis dari Timur Tengah dan Asia Tenggara. Korsel membuktikan, wisata kuliner halal mampu mendongkrak kunjungan wisata, sebelum Pandemi COVID-19. Sementara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Muslim belum mampu mengemas industri halal sebagai pundipundi devisa.
Pemerintah sendiri sudah menyatakan komitmennya untuk terus mengembangkan industri halal dalam rangka meningkatkan pemanfaatan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), industri halal merupakan salah satu sektor penting dalam meningkatkan ekonomi dan keuangan syariah.
”Kita tidak hanya berkutat pada masalah keuangannya saja, tapi juga masalah ekonomi (syariahnya). Karena itu, maka yang kita kembangkan di situ adalah empat hal, yakni industri halal, industri keuangan, dana sosial masyarakat, dan usaha-usaha yang berbasis syariah,’’ ujar Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin dalam ”Dialog Spesial Indonesia Bicara dengan tema Optimalisasi Kontribusi Ekonomi dan Perbankan Syariah di Era New Normal” secara virtual, belum lama ini.
Terkait pengembangan industri halal, jelasnya, Menperin sudah mengeluarkan keputusan. Keputusan itu memberi kesempatan untuk membuka industri halal di berbagai kawasan.
”Apakah juga termasuk industri wisata? Iya, pokoknya industri halal itu menyangkut produk-produk halal, jasa, kemudian juga wisata,’’ tegasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://indopos.co.id/read/2020/08/25/248285/lima-kawasan-industri-halal-on-progress/
Salam,
Divisi Informasi