Banyaknya kasus barang tidak sampai ke tangan pembeli sampai saat ini memunculkan kekhawatiran bagi pembelanja daring. Untuk mencitpakan rama aman, perusahaan logistik menciptakan inovasi layanan pemantauan, proses klaim yang cepat, dan juga asuransi.
Survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 juga mengungkapkan, selama dekade terakhir, e-dagang di Indonesia tumbuh 17 persen dengan total bisnis unit sebanyak 26,2 juta. Angka ini memberikan gambar bisnis e-dagang akan terus tumbuh.
Sistem logistik e-dagang juga butuh sentuhan teknologi digital. Era ini tidak bisa lagi mengandalkan kuno, yang lambat dan tidak bisa dipantau. “E-dagang perlu didukung dengan sistem logistik yang tak hanya bagus, tetapi juga hebat dan berkomitmen,” kata pendiri J&T Express Jet Lee di Jakarta Senin (23/10).
Dengan mengusung “Express Your Online Business”sebagai slogan, J&T berusaha menjadi jasa pengiriman pertama di Indonesia yang fokus pada bisnis online dengan sejumlah fasilitas yang memudahkan para pelaku bisnis online yang kini terus bertumbuh dengan pesat.
J&T ingin menciptakan rasa aman bagi pembeli dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI) untuk melacak posisi barang. Dengan aplikasi digital J&T kata Jet Lee, kini memiliki sistem pelacakan barang.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi