JAKARTA, KOMPAS – Sejumlah perusahaan besar dan multinasional mulai memanfaatkan angkutan kereta untuk mengangkut bahan baku dan hasil produksi. Kereta dinilai kompetitif dibandingkan truk dari sisi ketepatan waktu, keamanan barang, dan daya angkut.
Manajer Pelayanan Transportasi Nasional PT Coca Cola Amatil Victor Purwanto saat meresmikan angkutan perdana kereta api peti kemas bersama PT Kereta Api Logistik, Kamis (26/6), mengatakan, pengiriman barang dengan truk semakin tidak pasti akibat kerusakan jalan, kemacetan, dan gangguan lain di perjalanan. Barang sering kali terlambat tiba sehingga target produksi dan distribusi tak tercapai.
Ia mencontohkan, pengiriman barang dengan truk dari pabrik di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menuju Semarang, Jawa Tengah, mencapai 16 jam dalam situasi lalu lintas normal.
Namun kemacetan kerap menghadang sehingga pengiriman molor 18-24 jam. “Dengan kereta api, pengiriman barang dari Jakarta ke Surabaya hanya 12 jam,” ujarnya.
Sebelum PT Coca Cola Amatil, sejumlah perusahaan memanfaatkan kereta barang karena menilai kereta lebih efisien.
Sementara itu, operasi pelayanan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, telah membaik dan akan terus ditingkatkan. Pada akhir tahun. pemerintah menargetkan waktu tunggu bisa lebih cepat 2,2 hari dibandingkan waktu sekarang yang mencapai 6,2 hari.
Menteri Koordinator perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, kondisi tingkat isian lapangan penumpukan di Tanjung Priok saat ini cukup memadai, yakni di bawah 65 persen.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 27 Juni 2014