JAKARTA, KOMPAS – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) melalui anak perusahaan IPC Logistic Services akan menggarap pelabuhan halal pertama di Indonesia. Selama ini pasar pelabuhan halal dikuasai Malaysia dan Singapura. Dengan menyediakan pelabuhan halal, biaya logistik akan lebih murah dan bisa meningkatkan kinerja layanan di pelabuhan karena semakin banyak peti kemas yang masuk ke Indonesia.
Menurut Komisaris Utama IPC Logistic Service Toto Dirgantoro, selama ini semua barang atau produk yang berasal dari negara non-muslim, dan akan dikirim ke Timur Tengah atau ke Indonesia, selalu melewati pelabuhan halal Malaysia atau Singapura.
“Di pelabuhan itu, semua produk dan peti kemas dikelola dengan cara yang halal. Jika tidak halal, negara-negara yang menuntut adanya sertifikat halal tidak mau menerima produk tersebut” kata Toto di Jakarta, pekan lalu.
Dengan dibukanya pelabuhan halal, produk halal yang masuk ke Indonesia akan lebih murah. “Dengan diberi sertifikat halal di Malaysia atau Singapura, terjadi dua kali proses di pelabuhan berbeda. Namun, jika sertifikasi halal dilakukan di Indonesia, lalu barangnya masuk ke Indonesia, lalu barangnya masuk ke Indonesia, tentu mengurangi ongkos logistik,” kata Toto.
Direktur Utama IPC Logistic Services Tony Hajar mengatakan, pelabuhan halal ini tidak hanya melakukan sertifikasi di pelabuhan, tetapi juga di negara produsen. “Misalnya barang-barang dari Tiongkok, tentu butuh untuk disertifikasi halal. Tim kami yang juga terdiri atas Majelis Ulama Indonesia akan ke Tiongkok untuk melakukan sertifikasi,” kata Tony.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 26 Oktober 2015