JAKARTA, KOMPAS – Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia meminta pemerintah tidak hanya menyalahkan importir terkait waktu bongkar muat peti kemas (dwelling time) yang masih lama. Pemerintah diminta terbuka mengenai kemungkinan adanya oknum instansi pemerintah yang turut terlibat dalam hal itu dan bersedia menertibkan oknum tersebut.
Ketua II Bidang Perdagangan Gabungan Importir Seluruh Indonesia (GINSI) Erwin Taufan kepada Kompas, Minggu (5/7), mengakui, ada importir yang tidak disiplin dalam mengurus surat perizinan terkait impor. GINSI juga tidak menyangkal jika ada importir yang menumpuk kontainer di pelabuhan.
Namun, ada oknum-oknum dari instansi pemerintahan dan pengelola pelabuhan yang turut bermain. Mereka mengizinkan penumpukan kontainer dengan mendapat keuntungan.
Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Kemaritiman Agung Kuswandono meminta pelaku bisnis dan pemerintah tidak saling menuding dan menyalahkan. Persoalan tersebut sudah terjadi lama dan baru terbuka saat ini sehingga memang harus dibenahi.
Untuk pengelolaan pelabuhan bisa belajar dari Pelabuhan Terminal Teluk Lamong di Gresik, Jawa Timur, yang sudah sesuai standar internasional.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 6 Juli 2015