Oleh: Tiara Safitri
Junior Consultant| Supply Chain Indonesia
Sejak Pemerintah Indonesia mengonfirmasi bahwa terdapat dua kasus Virus Corona (Covid-19) di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 lalu, penyebaran Virus Corona terus meningkat menjadi sebanyak 1.677 kasus infeksi per Kamis, 2 April 2020. Dalam sejumlah kasus tesebut, 157 pasien meninggal dunia dan 103 pasien dinyatakan sembuh (http://worldometers.info).
Beberapa strategi dan kebijakan preventif terus dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko penyebaran Virus Corona. Kebijakan social distancing yang dikeluarkan oleh presiden turut diikuti dengan kebijakan turunan oleh masing-masing pemimpin daerah dengan mengeluarkan kebijakan WFH (Work from Home) dan belajar dari rumah yang diberlakukan sejak tanggal 16 Maret 2020 lalu.
Pada upaya pemberlakuan WFH dalam pencegahan penyebaran Virus Corona di Indonesia ini, setiap instansi pemerintahan, lembaga, ataupun perusahaan tentu memikirkan strategi agar setiap pegawai yang menjalankan kebijakan tersebut dapat tetap bekerja secara optimal. Hal ini juga berkaitan terhadap proses operasional kegiatan dan layanan bisnis suatu perusahaan.
Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (2020), tahapan strategi yang paling penting dan berkaitan dengan proses operasional perusahaan dan manajemen risiko keamanan rantai pasok untuk meminimalisasi dampak Virus Corona terhadap proses kelangsungan bisnis adalah tahapan persiapan dan perencanaan. Tahapan ini mencakup:
- Identifikasi proses bisnis atau sistem yang kritikal untuk setiap organisasi yang tetap akan menjalankan kegiatan operasional melalui WFH.
- Identifikasi proses bisnis yang sulit/dikecualikan untuk dilakukan secara teleworking. Pada umumnya, hal tersebut membutuhkan akses fisik secara langsung ke dalam sistem.
- Menetapkan penanggung jawab dari setiap proses bisnis atau sistem yang kritikal, kemudian tetapkan tim beserta tugas dan tanggung jawabnya, seperti penanggung jawab keamanan informasi dari suatu layanan perusahaan.
- Membuat aturan terkait mekanisme operasional dari layanan. Hal ini meliputi jam kerja pegawai, pendefinisian peran akses, serta kebijakan keamanan informasi.
- Melatih pekerja untuk menjalankan aturan formal yang ditetapkan.
- Identifikasi fungsi esensial maupun pemasok yang menunjang proses bisnis atau layanan tersebut. Identifikasi ini dilakukan dengan monitoring keamanan terhadap fungsi esensial serta memastikan bahwa kelangsungan rantai pasok terhadap fungsi esensial tersebut dapat berjalan.
- Melakukan penilaian secara berkelanjutan mengenai kesiapan layanan dalam menghadapi perubahan proses bisnis serta dampak dari perubahan lingkungan.
- Merancang skenario kerja bagi pekerja secara remote. Pembuatan skenario kerja perlu dilakukan untuk memilah dan mengantisipasi kondisi terburuk pemberlakuan lockdown.
- Selalu memantau mengenai setiap kebijakan, baik itu dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terhadap upaya penanganan Virus Corona, sehingga perusahaan dapat melakukan adaptasi dan langkah antisipatif terhadap proses bisnis secara cepat dan tepat.
Keamanan Rantai Pasok
Badan Siber dan Sandi Negara (2020) menjelaskan bahwa tahapan berikutnya setelah melakukan identifikasi dan persiapan pada proses operasional perusahaan untuk meminimalisasi dampak Virus Corona adalah memastikan ketersediaan dukungan keberlangsungan proses bisnis atau layanan yang berkaitan dengan ketersediaan dukungan dari pemasok. Langkah tersebut di antaranya adalah:
- Melakukan penilaian mengenai rantai pemasok yang berkaitan dengan proses bisnis atau layanan organisasi yang berkaitan dengan kemungkinan dampak dan gangguan akibat keterlambatan pengiriman pasokan atau logistik, serta keterlambatan proses manufaktur akibat pandemi global Virus Corona.
- Melakukan komunikasi dengan pihak penyedia atau pemasok yang digunakan oleh suatu perusahaan atau organisasi yang mungkin dihadapi dalam kondisi terburuk akibat pandemi Virus Corona.
- Melakukan Identifikasi potensi penyedia atau pemasok lain yang dapat mendukung proses operasional bisnis dan layanan perusahaan ketika terjadi gangguan.
- Melakukan komunikasi kepada pengguna atau konsumen mengenai keterbatasan yang dihadapi oleh perusahaan/organisasi serta menyampaikan langkah mitigasi yang akan dilakukan oleh perusahaan/organisasi tersebut.
Saat ini, beberapa perusahaan dan organisasi telah menerapkan kebijakan WFH, rekomendasi terhadap hal tersebut yang berkaitan dengan rantai pasok di antaranya adalah memastikan keamanan dari sistem perusahaan/organisasi yang dapat diakses oleh pegawai dari rumah atau secara remote. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan monitoring keamanan terhadap seluruh sistem dan aktivitas pengguna yang mengakses sistem tersebut.
Selain melakukan monitoring keamanan terhadap seluruh sistem yang berkaitan dengan rantai pasok perusahaan, perlu juga dilakukan uji kapasitas dan koneksi remote yang diberikan untuk menjamin keberlangsunganmasing-masing layanan perusahaan/organisasi.
Untuk menjamin keberlangsungan operasional dan layanan perusahaan terhadap ketersediaan rantai pasok memerlukan rencana mengenai keberlanjutan bisnis yang dimutakhirkan, salah satunya dengan memberikan edukasi mengenai informasi-informasi kepada setiap pegawai yang melakukan pekerjaan dari rumah. Selain itu, pemutakhiran rencana tanggap insiden keamanan perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi perubahan lingkungan kerja yang tersebar dari berbagai lokasi.
Pada situasi pandemi seperti ini, kolaborasi semua pihak dalam rantai pasok sangat diperlukan, tidak hanya pelaku utama saja, melainkan peran pelaku pendukung pun diperlukan dan harus dilakukan. Perubahan atau tindakan yang diambil oleh salah satu anggota rantai pasok akan berdampak pada anggota rantai pasok yang lain.
Kebijakan WFH ini membuat setiap pekerja seolah didorong untuk memikirkan cara agar dapat bekerja secara efektif dan efisien walaupun tidak bertatap muka secara langsung dengan rekan kerja lainnya. Oleh karena itu, implementasi WFH ini memerlukan partisipasi dari setiap pegawai dalam suatu perusahaan untuk melakukan strategi manajemen risiko terhadap dampak dari Virus Corona, hal tersebut dilakukkan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan di tengah situasi pandemi ini.
2 April 2020
Referensi:
- https://www.worldometers.info/coronavirus/country/indonesia/ diakses pada Kamis, 2 April 2020 pukul 09.15 WIB
- Badan Siber dan Sandi Negara. 2020. Panduan Keamanan Siber Manajemen Risiko Keamanan di Tengah Pandemi Covid-19.
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel Manajemen Risiko Keamanan Rantai Pasok Saat Pandemi Covid-19 (732.1 KiB, 1,352 hits)