Jakarta, Borneo24.com – Neraca perdagangan pada Maret 2021 kembali mengalami surplus, melanjutkan melanjutkan tren positif yang terjadi secara beruntun sejak Mei 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada Maret 2021 sebesar US$ 1,57 miliar, disumbang oleh nilai ekspor dan impor yang sama-sama naik signifikan.
“Negara mitra dagang utama Indonesia yang menyumbang surplus terbesar pada Maret 2021 adalah Amerika Serikat, Filipina, dan India dengan nilai surplus masing-masing sebesar US$ 1,19 miliar, US$ 590 juta, dan US$ 400 juta,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam konferensi pers Jumat (16/4).
Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari─Maret 2021 mengalami surplus US$ 5,22 miliar atau melebihi surplus perdagangan periode Januari─Maret 2020 yang hanya mencapai US$ 2,59 miliar.
Impor Naik Signifikan Selain ekspor, nilai impor Indonesia pada Maret 2021 juga naik signifikan. Impor Indonesia pada Maret 2021 mencapai US$ 16,79 miliar atau naik 26,55% dibandingkan Februari 2021, dan naik sebesar 25,73% jika dibandingkan Maret 2020. Peningkatan kinerja impor di Maret 2021 dipicu lonjakan impor migas sebesar 74,74% (MoM) menjadi US$ 2,28 miliar dan kenaikan impor nonmigas 21,30% MoM menjadi US$ 14,51 miliar. Nilai impor Maret 2021 ini merupakan nilai impor bulanan tertinggi sejak Januari 2019.
“Hal ini menandakan bahwa aktivitas perekonomian nasional mulai pulih,” kata Lutfi. Jika dibandingkan Februari 2021, impor seluruh golongan penggunaan barang mengalami peningkatan. Lutfi menyampaikan, pertumbuhan impor tertinggi Maret 2021 terjadi pada impor bahan baku/penolong industri yang naik sebesar 31,10% MoM.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://borneo24.com/nasional/mendag-lutfi-sebut-ekonomi-mulai-pulih-impor-naik-26
Salam,
Divisi Informasi.