(Berita Daerah – Jakarta) Suasana padat dan ramainya geliat kendaraan dari roda dua, kendaraan kecil sampai besar memenuhi jalan raya Tanjung Priok, Jakarta Utara, keluar masuknya truk dan kontainer pengangkut peti kemas menambah semerautnya jalan raya pelabuhan Tanjung Priok.
Dan sanggat disayangkan sekali jalur transportasi masal atau kereta api di pelabuhan tersebut sampai saat ini tidak berfungsi lagi semenjak PT KA (Persero) pada Juni 1999 memberhentikan operasi stasiun ini. Seharusnya jika transportasi (stasiun) kereta api ini dapat berfungsi pastinya dapat mengurai kemacetan yang sudah kerap kali menjadi makanan warga yang melintas di jalan ini.
Stasiun Tajung Priok dibangun untuk mendukung aktifitas yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok yeng telah dibangun pada tahun 1877-1883 oleh kolonial Belanda saat itu sehingga, stasiun kereta api Indonesia kembali bangkit dan melayani warga.
Namun saat ini PT Pelindo II (persero) selaku operator pelabuhan Tanjung Priok bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator kereta dengan didukung Kemenhub dan PLN, membangkitkan kembali stasiun kereta pelabuhan Tanjung Priok.
Kerjasama proyek untuk mengaktifkan kembali stasiun Tanjung Priok ini segera ditinjaklanjuti melalui pembangunan rel kereta yang sudah lama tidak berfungsi untuk, melakukan pengecekan terhadap kondisi rel apakah layak atau tidak digunakan, sehingga nantinya dapat mendukung angkutan peti kemas alias kontainer.
Jadi proyek pembangunan rel ini dimaksudkan, memindahkan pengangkutan peti kemas dari truk besar ke moda kereta, hingga masuk ke dalam terminal peti kemas. Karena selama ini area di luar pelabuhan selalu macet, dengan arus truk pembawa kontainer dari atau ke pelabuhan.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://beritadaerah.com/2014/06/20/menghidupkan-kembali-jalur-kereta-api-pelabuhan-tanjung-priok/