Publikasi “Statistik eCommerce 2022/2023” yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menawarkan wawasan mendalam tentang ekosistem e-commerce Indonesia, yang mengalami pertumbuhan signifikan sejak pandemi COVID-19. Transformasi digital yang memaksa pergeseran dari transaksi offline ke online terbukti dari data yang menunjukkan peningkatan jumlah usaha e-commerce yang beroperasi secara komersial, mencapai 2.995.986 usaha pada tahun 2022, tumbuh sebesar 4,46% dari tahun sebelumnya.
Data ini menegaskan kekuatan sektor e-commerce dalam ekonomi digital Indonesia, di mana 95,17% usaha menggunakan media sosial dan pesan instan untuk bertransaksi. Menariknya, meskipun e-commerce berkembang, mayoritas usaha (73,47%) masih berorientasi pada konsumen akhir tanpa melibatkan perantara atau agen, yang menggambarkan struktur pasar yang didominasi oleh transaksi langsung ke konsumen. Selain itu, hampir semua usaha e-commerce (90,43%) beroperasi dalam model hybrid, menjalankan aktivitas baik online maupun offline.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh sektor ini adalah rendahnya kepemilikan laporan keuangan, dengan hanya 20,72% usaha yang memiliki dokumen ini. Ini menunjukkan sebuah kesenjangan dalam kesiapan administratif dan pengelolaan bisnis yang mungkin menghambat kemampuan usaha untuk menarik investasi atau kredit.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.kompasiana.com/syahiduzzaman5860/668c707f34777c5f5b2e9212/mengoptimalkan-peluang-e-commerce-indonesia-di-pasar-global
Salam,
Divisi Informasi