TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut kontribusi sektor industri manufaktur terhadap PDB nasional terus meningkat. Nilai ekspor manufaktur tercatat mencapai 70,81 persen dari nilai ekspor nasional secara keseluruhan. Dia pun mengatakan transformasi struktural menjadi penting dilakukan.
“Transformasi struktural ini berkaitan dengan cara kita agar semua kebijakan mengarah pada penciptaan nilai tambah di Indonesia. Oleh sebab itu kebijakan yang secara konsisten terus menerus didorong Presiden adalah hilirisasi,” kata Agus Gumiwang dalam Outlook Ekonomi Indonesia 2023 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.
Kendati begitu, Agus Gumiwang mengatakan sektor industri manufaktur masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Pertama, masalah sumber daya manusia atau SDM yang kompeten. Padahal setiap tahun Indonesia membutuhkan setidaknya 600 ribu tenaga kerja baru untuk industri sektor manufaktur—termasuk di dalamnya untuk hilirisasi.
Kedua, Indonesia juga masih menghadapi tantangan soal perluasan kerja sama internasional untuk membuka pasar ekspor baru. Adapun saat ini, Agus Gumiwang melanjutkan, Indonesia sedang membidik dua target besar yaitu Eropa dan Afrika. Dia mengatakan Eropa akan lebih mudah menjadi tujuan pengiriman barang Indonesia karena termasuk pasar yang besar. Sedangkan Afrika, termasuk negara-negara non traditional marketing yang harus digali.
Kemudian tantangan ketiga, yakni mengenai insentif. “Insentif harus investor friendly dan harus market friendly. Kita masih perlu benchmarking dari negara-negara lain, khususnya negara competitor,” kata Agus.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://bisnis.tempo.co/read/1670929/menperin-ungkap-3-tantangan-industri-manufaktur-yang-berkontribusi-besar-terhadap-pdb
Salam,
Divisi Informasi