Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat seluruh ekspor dari Pelabuhan Belawan, Sumatra Utara tidak langsung sampai ke negara tujuan. Kondisi ini membuat ongkos ekonomi lebih mahal karena biaya logistik yang bertambah.
Selama kurun Januari-Mei 2022, 95% total volume ekspor dari Pelabuhan Belawan singgah di Malaysia dan Singapura. Sehingga, waktu pengapalan barang ekspor dari Pelabuhan Belawan ke negara tujuan bertambah sekitar 34%, sedangkan ongkos pengapalan lebih mahal hingga 30%.
Sebagai simulasi, waktu pelayaran langsung dari Indonesia ke Amerika Serikat hanya perlu 23 hari, tapi waktu tersebut bertambah menjadi 31 hari karena singgah di Malaysia atau Singapura.
“Kami di Kementerian BUMN sedang berikhtiar untuk menjadikan Belawan sebagai pelabuhan ekspor yang melayani direct call,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam keterangan resmi, Selasa (12/7).
Secara rinci, sebanyak 51% total volume ekspor dari Pelabuhan Belawan singgah di Malaysia sebelum ke negara tujuan. Adapun, total volume ekspor yang singgah di Singapura adalah 44%, sedangkan yang singgah di Thailand sebesar 5%.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://katadata.co.id/yuliawati/berita/62cd408d38802/ongkos-logistik-ri-mahal-95-kargo-asal-belawan-harus-lewat-singapura
Salam,
Divisi Informasi