JAKARTA – Pelaku logistik memprediksi beroperasinya New Priok pada tahun depan mampu menurunkan biaya logistik 3%-4%.
Anwar Satta, Wakil Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai terurainya arus barang karena percepatan penanganan di pelabuhan New Priok nanti menimbulkan efek domino yang luar biasa.
Dia menyebutkan sebanyak 60%-70% arus barang di Indonesia berpusat di Pelabuhan Tanjung Priok. Lebih lanjut, dia berharap tidak terjadi kemacetan arus barang dengan hadirnya Indonesia National Single Window (INSW) yang menyatukan seluruh 18 kementerian/lembaga di pelabuhan.
STRATEGI JITU
Sementara itu, Direktur PT Pelabuhan Indonesia II R.J Lino mengatakan Container Terminal 1 New Priok siap diluncurkan pada akhir Januari 2016. Trial Operation itu akan disusul dengan pengoperasian secara penuh pada Juli 2016. Dia menuturkan New Priok akan mampu disandari kapal berukuran 20.000 TEUs.
Namun, untuk melangkah ke arah arus barang tanpa singgah di Singapura, jelasnya, diperlukan strategi pemasaran yang jitu agar traffic barang domestik dapat melalui New Priok. Dia mencontohkan barang dari Semarang yang berangkat dari Priok dikenakan biaya pelabuhan lebih murah.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 11 Desember 2015