JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berniat kembali menghidupkan proyek tol laut program Jokowi yang sempat meredup beberapa waktu lalu. “Proyek Tol laut ini sebenarnya tinggal membenahi saja, karena konsepnya sejak 2015 sudah ada. Jadi Fraksi Gerindra itu fokusnya, bagaimana biaya logistik antar daerah ini bisa ditekan,” kata Wakil Ketua Komisi V DPR, Andi Iwan Darmawan Aras kepada wartawan usai Seminar berthema “Strategi Pengembangan Transportasi dan Logistik Menjemput Indonesia Emas 2045” di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (29/5/2024)
Disisi lain, kata AIA-sapaan akrabnya menjelaskan pihaknya sangat memperhatikan soal disparitas harga antar daerah. Karena Pemerintahan Prabowo-Gibran ini adalah melanjutkan program yang sudah jalan dan program yang belum tinggal diperbaiki saja. “Jadi kita sedang inventarisir masalah-masalah terkait proyek tol laut ini dan daerah-daerah mana yang belum maksimal,” ujarnya.
Lebih jauh AIA mengakui bahwa program tol laut sudah berjalan sejak 2015, namun mengalami kendala di lapangan. Sehingga kendala-kendala yang menghambat menjadi perhatian untuk dicarikan solusinya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani menuturkan, tingginya biaya di sektor logistik saat ini masih menjadi problem di tengah masyarakat. “Diskusi ini sebenarnya untuk memberi masukan dan kesadaran pada kita bahwa persoalan sektor logistik masih menjadi problem,” paparnya.
Muzani menambahkan persoalan di sektor logistik lantaran Indonesia merupakan negara dengan tingkat biaya tertinggi dari PDB dibandingkan dengan negara-negara tetangga. :Menurut catatan kami ada 23 persen sektor ini adalah negara biaya logistik tertinggi di Asia Tenggara jika kami tunjukkan data Indonesia 23 persen, Filipina 13 persen, India 12,5 persen, Thailand 13,2 persen, Malaysia 12,5 persen, Jepang 8,2 persen,” jelasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.suarainvestor.com/pangkas-biaya-logistik-prabowo-gibran-berniat-benahi-proyek-tol-laut/
Salam,
Divisi Informasi