JAKARTA (beritatrans.com) – Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional. Pelabuhan yang nantinya bakal menjadi pelabuhan terbesar dinJawa Barat ini diproyekaikan bakal dapat menampung kontainer sebanyak 7,5 juta TEUs dan kendaraan sebanyak 600.000 CBU.
Demikian disampaikan Direktur Kepelabuhanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Mauritz H. Sibarani dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang Persiapan Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Patimban yang Berwawasan Lingkungan di Jakarta, Kamis (27/7/2017).
“Pemilihan lokasi Pelabuhan Patimban telah didasarkan pada hasil Studi Pra Feasibility Study (FS) dan FS tahun 2015, dan lokasi ini dinilai paling layak ditinjau dari aspek transportasi, hukum dan kelembagaan, teknis, lingkungan, keselamatan pelayaran dan migas,” ujar Mauritz.
Mauritz menambahkan bahwa Pembangunan Pelabuhan Patimban bertujuan untuk menekan biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi ke outlet pelabuhan, menekan penggunaan BBM dan meningkatkan utilisasi truk, memperkuat ketahanan ekonomi dan menyediakan backup outlet pelabuhan, menurunkan tingkat kemacetan di Ibukota dengan memindahkan sebagian trafik angkutan berat ke luar wilayah, dan menjamin keselamatan pelayaran dan area eksplorasi migas.
“Pembangunan Pelabuhan Patimban ini akan dilaksanakan dalam 3 tahap dengan dana sekitar Rp43,22 Triliun, tahapan konstruksi tahap I akan dimulai pada bulan Januari 2018, soft opening pada awal tahun 2019, dan ditargetkan rampung secara keseluruhan pada tahun 2027,” kata Mauritz.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi