JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) akan melakukan banyak langkah strategis untuk mengejar target menjadi operator pelabuhan berkelas dunia (a world-class port operator).
Tahun ini, mereka sudah mempersiapkan 7 anak perusahaan khusus (Special Purpose Vehicle/SPV) untuk mendukung bisnis mereka terebut. Selain itu, Pelindo II juga melakukan perubahan nama dan logo menjadi Indonesia Port Corporation (IPC).
Saat ini, anak perusahaan yang sudah siap beroperasi adalah PT Pengembangan Pelabuhan Indonesia yang fokus pada pengembangan infrastruktur pelabuhan seperti di Kalibaru atau New Priok. Untuk tahap awal, anak usaha ini akan disuntik dana segar sebesar Rp 3 triliun.
“Kami telah membentuk anak usaha yakni PT Pengembang Pelabuhan Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur di atas lahan IPC. Proyek pertamanya itu di New Priok,” ungkap Direktur Utama Pelindo II RJ Lino, Selasa (24/4).
Selain suntikan modal, anak usaha yang baru dibentuk ini akan mencari pendanaan menutup proyek New Priok sebesar Rp 11,75 triliun yang menjadi tanggungan Pelindo II. Sumber dana lain berasal dari pinjaman, obligasi, dan pembayaran dimuka yang dilakukan oleh mitra operator pemenang tender pengelola terminal.
“Total nilai proyek New Priok tahap I sebesar Rp 22,66 triliun. Pelindo II menanggung sekitar Rp 11,75 triliun, sisanya dari operator yang beroperasi di terminal baru dibentuk dimana akan membangun suprastrukturnya,” jelas dia.
Infrastruktur yang menjadi tanggungan Pelindo II lewat anak usahanya itu adalah, break water, dermaga, dan lainnya. Untuk pengerjaan infrastruktur ini, Pelindo II sedang menggelar tender.
“Tahun ini menjadi tahun yang penuh tantangan bagi Pelindo II. Mendesaknya kebutuhan akan pelayanan logistik yang efektif dan efisien mendorong peningkatan pola kerja di seluruh aspek terutama dalam bidang operasional,” katanya.