JAKARTA – Pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berpotensi mengancam APBN karena operasi dan produksi Blok Offshore North West Java (Blok ONWJ) di lepas pantai di kabupaten itu harus ditutup. Jika pembangunan pelabuhan baru itu direalisasikan, APBN terancam jebol akibat makin berkurangnya produksi minyak dan gas (migas).
Kekhawatiran itu disampaikan pengamat energi dan ekonom Darmawan Prasodjo. Karena itu, dia menyarankan agar rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya dipertimbangkan lagi.
Menurut Darmawan, pembangunan Pelabuhan Cilamaya akan mengurangi produksi migas nasional akibat Blok ONWJ harus ditutup. Sebab, jalur pelayaran dari dan menuju pelabuhan tersebut akan mengganggu pipa gas PT Pertamina EP yang memasok gas untuk industri di Jawa Barat dan bus TransJakarta, serta pembangkit listrik Muara Karang dan Tanjung Priok di Jakarta.
Tak Layak
Secara terpisah, anggota Komisi VII DPR, Totok Dariyanto, berpendapat proyek Pelabuhan Cilamaya tidak layak karena berpotensi mengganggu produksi minyak. “Kita harus perkuat ketahanan energi, bukan malah melemahkan,” tegasnya.
Dengan kondisi tersebut, semua pengambil kebijakan harus mengaji ulang rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Meski dibalut dengan program “Pembangunan Percepatan Ekonomi”, toh harus memperhatikan potensi di daerah tersebut.
Sumber dan berita selengkapnya: