Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) meminta pemerintah agar meningkatkan produktivitas pelabuhan di wilayah timur Indonesia untuk memindahkan pintu masuk barang impor. Sejauh ini, pintu masuk barang impor ada di dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak.
Untuk diketahui, pemerintah berencana memindahkan pintu masuk tujuh barang impor dari dua pelabuhan tersebut ke Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara; Pelabuhan Kupang, Nusa Tenggara Timur; dan Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto menilai ketiga pelabuhan tersebut perlu meningkatkan produktivitas agar dapat melayani agen pelayaran asing atau MLO. “Kami berharap pelabuhan yang dijadikan pintu masuk barang impor agar dilakukan pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras kepelabuhan,” kata Carmelita kepada Katadata.co.id, Kamis (14/11).
Adapun tujuh komoditas impor yang akan dipindahkan ke wilayah timur Indonesia adalah tekstil, keramik, alas kaki, pakaian jadi, kosmetika, elektronik, dan pakaian jadi dan lainnya.
Di samping itu, Carmelita juga mendorong pemerintah untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memadai di pelabuhan yang menjadi pintu masuk impor baru tersebut. Sebab, ketiga pelabuhan tersebut akan beroperasi selama 24 jam per hari dalam seminggu.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://katadata.co.id/amp/berita/industri/6735e5820c84f/pemerintah-diminta-genjot-pelabuhan-timur-sebagai-pintu-masuk-barang-impor
Salam,
Divisi Informasi