Rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Kabupaten Karawang yang terus digaungkan dinilai banyak pihak sebagai bentuk ketundukan pemerintah terhadap kepentingan asing.
Dosen Universitas Pelita Harapan (UPH), Prof Tjipta Lesmana, menyarankan sebaiknya pemerintah membatalkan rencana pembangunan Pelabuhan di Cilamaya dan merelokasinya ke Jawa Tengah.
“Ironis jika pemerintah hanya mementingkan pembangunan pelabuhan tersebut demi melayani produsen otomotif, terutama yang memproduksi kendaraan murah,” ujar Tjipta, Rabu (19/11/2014), seperti dilansir okezone.com. Menurut profesor tersebut, di tengah krisis BBM yang sedang melanda saat ini, sungguh tidak elok jika memaksakan proyek tersebut demi kepentingan asing.
“Ini kontradiktif sekali. Apakah ini kepentingan Jepang? Yang saya tahu, pabrik mobil mereknya ada di sana semua. Jadi butuh pelabuhan. Terlebih kalau konsultan perencanaannya dari Jepang,” ungkapnya.
Tjipta kembali mendesak pemerintah membatalkan rencana yang diinisiasi oleh Pemerintah Jepang tersebut. Karena rencana itu dianggap menggangu sejumlah aset nasional yang selama ini memberi pemasukan terbesar bagi APBN.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2014/11/20/pemerintah-diminta-tidak-paksakan-pembangunan-pelabuhan-cilamaya/