JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, program penangkapan ikan terukur berbasis kuota menarik perhatian para investor peserta konferensi internasional United Nation Oceans Conference (UNOC) 2022 di Lisbon, Portugal.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Muhammad Zaini Hanafi menyampaikan, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono memang gencar memperkenalkan program berbasis ekonomi biru, salah satunya penangkapan ikan terukur.
“Investor banyak yang menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di bidang perikanan tangkap di Indonesia. Ini tentu kesempatan baik, tapi kami tetap memprioritaskan pelaku usaha perikanan dalam negeri,” kata dia dalam keterangan resmi dikutip Kompas.com Minggu (3/7/2022).
Baca juga: Genjot Ekspor Produk Perikanan ke China, Ini yang Dilakukan KKP
Ia menambahkan, sumber daya ikan yang dapat dimanfaatkan mencapai 5,6 juta ton di empat zona penangkapan ikan terukur untuk industri.
Adapun, nilai produksinya ditaksir mencapai Rp 180 triliun. Sementara, nilai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sumber daya alam subsektor perikanan tangkap mencapai Rp 18 triliun.
“Penangkapan ikan terukur akan memberikan dampak multiplier effect positif. Mulai dari tumbuhnya beragam usaha baru yang berimbas pada penyerapan tenaga kerja, hingga meratanya pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah Indonesia dan tidak berpusat di Pulau Jawa,” ujar dia.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://amp.kompas.com/money/read/2022/07/03/201400426/penangkapan-ikan-terukur-diminati-investor-asing-kkp-prioritaskan-pelaku
Salam,
Divisi Informasi