Bisnis.com, BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam mengumumkan strategi pengembangan pelabuhan peti kemas Batu Ampar. Pada tahap awal, pengembangan pelabuhan ini akan menelan dana Rp 3,8 triliun hingga 2025.
Direktur Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Badan Pengusahaan (BP) Batam Dendi Gustinandar menuturkan dalam pembangunan pelabuhan peti kemas ini, pihaknya menggandeng PT Pengusahaan Daerah Industri (persero) Batam. Target pengembangan yakni menjadikan kawasan ini sebagai internasional transhipment port atau hub logistic dengan memanfaatkan lintasan jalur perdagangan dunia di Selat Malaka.
Adapun kerjasama ini dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama telah dimulai per 1 November 2023 lalu hingga Juli 2025. Pada fase ini, Persero Batam akan mewujudkan TPK Batu Ampar menjadi pelabuhan bongkar muat skala domestik. Artinya barang-barang domestik akan dikumpulkan di TPK Batu Ampar sebelum dikirimkan ke tujuan pulau lainnya dalam wilayah Indonesia.
Sedangkan pada tahap kedua, yang rencananya dimulai Agustus 2025, TPK Batu Ampar akan berperan menjadi direct call terminal. Artinya, kapal-kapal dengan draught besar dapat melakukan kegiatan bongkar muat di TPK Batu Ampar, sehingga tidak perlu lagi transit di Pelabuhan hub lainnya.
“Pada tahap 2 ini, TPK Batu Ampar akan dilakukan pengembangan infrastruktur dengan perluasan lapangan penumpukan menjadi 12 hektare, selain itu kolam dermaga utara juga akan diperdalam hingga -12 mLWs. Dari segi suprastruktur akan dilengkapi dengan 5 Quay Crane, 2 HMC, 12 RTG dan 20 Terminal Truck,” ungkapnya di Gedung BP Batam, Senin (4/12/2023).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20231204/98/1720813/pengembangan-pelabuhan-batu-ampar-investasi-rp38-triliun-bakal-dikucurkan.
Salam,
Divisi Informasi