BANDUNG – Pembatalan rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat harus segera ditindaklanjuti dengan penetapan lokasi pengganti agar ada kepastian bagi investor.
Setijadi, Chairman Supply Chain Indonesia (SCI), mengatakan beberapa alternatif lokasi pengganti rencana Pelabuhan Cilamaya yang disiapkan Kementerian Perhubungan patut diapresiasi. Terlebih, Kemenhub berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jabar terkait dengan penentuan lokasi pengganti itu.
“Yang harus diperhatikan dari mencari pelabuhan pengganti adalah ketersediaan luas daratan dan kedalaman perairan, penetapan lokasi pelabuhan pengganti Cilamaya juga harus memperhatikan rencana tata ruang wilayah nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota yang bersangkutan,” katanya kepada Bisnis di Bandung, Selasa (20/10).
Mengacu kepada rencana induk yang dibuat oleh Kementerian Perindustrian pada 2014, pusat pertumbuhan industri di wilayah itu dibagi menjadi dua kawasan, yaitu Kawasan Peruntukkan Industri Kertajati (Kec. Kertajati, Kab. Majalengka dan Kec. Ujungjaya, Kab. Sumedang) dan Kawasan Peruntukan Industri Cirebon (Kec. Gebang, Losari, Pabedilan, dan Ciledug).
Selain itu, pembangunan pelabuhan juga harus mendukung perkembangan wilayah pendukung pusat pertumbuhan industri di kawasan itu, yaitu Kota Cirebon, Kab. Indramayu, Kab. Majalengka, Kab. Kuningan, dan Kab. Sumedang.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 21 Oktober 2015