JAKARTA – PT Jakarta International Container Terminal yang mayoritas sahamnya dikuasai Hutchison Port Holding Group menunggu keputusan PT Pelabuhan Indonesia II untuk menggunakan mata uang rupiah dalam transaksi jasa kepelabuhanan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Presiden Direktur PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Riza Erivan mengatakan sampai saat ini biaya jasa kepelabuhanan seperti terminal handling charge (THC) untuk bongkar muat peti kemas international masih menggunakan mata uang dolar AS.
“Kami masih menunggu arahan IPC atau Pelindo [PT Pelabuhan Indonesia] II sebab kami ini kan salah satu anak perusahaan IPC,” ujarnya di sela-sela peluncuran sistem layanan transaksi mandiri pembayaran ekspor impor menggunakan Gen2 Online Billing Self Service (G-BOSS), Senin (18/5).
TAMBAH INVESTASI
Pada tahun ini, Riza menjelaskan JICT juga akan menambah investasi melalui peremajaan 20 unit head truk, melakukan pendalaman berthing di terminal 1, serta menyiapkan infrastruktur join gate JICT dan Terminal Peti Kemas Koja.
“Join gate diharapkan rampung 2016, sedangkan untuk pengembangan di terminal 2 JICT masih menunggu perpanjangan konsesi,” paparnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 19 Mei 2015
Sumber foto:
lampost.co