JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Angkutan Barang DPP Organda Ivan Kamadjaja mengeluhkan kebijakan perluasan ganjil-genap yang mulai resmi diterapkan, Rabu (1/8/2018). Menurutnya, jumlah kendaraan angkutan barang yang tak seberapa harus ikut terdampak kebijakan ini.
“Itu kan 80 persen lebih kendaraan pribadi. Cuma 3 persen angkutan Golongan IV dan V,” kata Ivan ketika dihubungi, Kamis (2/8/2018).
Ivan mengatakan, dampaknya mulai dirasakan para pengusaha dengan tambahan biaya. Bisnis logistik terpaksa diperpanjang agar tak terkena kebijakan ganjil-genap.
“Misalnya biasanya truk 10 (beroperasi), sekarang hanya enam atau tujuh tergantung pelatnya. Terus kalau operasional kita harus nambah sif, kan ribet. Ngakalin itu pasti ada, tapi kan menimbulkan biaya tambahan, pasti itu dampaknya,” ujar Ivan.
Ivan mengatakan, kerugian ini memang belum terlalu berpengaruh. Namun, jika lebih dari sebulan, hal itu akan sangat berdampak terhadap omzet.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi