Merdeka.com – Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, menilai perjanjian dagang Indonesia dengan Mozambik dapat membuka peluang masuknya produk nasional ke wilayah Afrika.
“Kemungkinan yang akan memanfaatkan adalah industri-industri kita yang memang ekspansif mengekspor seperti palm oil dan turunannya, kertas, garment, makanan minuman, dan lain-lain,” kata Shinta dikutip dari Antara, Rabu (29/8).
Shinta mengatakan, pembukaan pasar non-tradisional ekspor ke Afrika menjadi penting karena adanya tantangan ekonomi global dan bermanfaat untuk memperkenalkan produk unggulan asal Indonesia. Untuk itu, menurut dia, komitmen Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Mozambik dapat menjadi stimulus guna memperkuat kinerja ekspor yang mulai terdampak dari dampak perang dagang.
“Sehingga secara keseluruhan performa ekspor kita ke seluruh dunia lebih stabil dan konsisten dengan tujuan dibukanya negara-negara ekspor alternatif,” ujarnya.
Dia menambahkan saat ini pasar tujuan ekspor maupun komoditas ekspor masih terlalu sempit karena hanya dilakukan ke negara-negara tradisional tertentu. Padahal, apabila negara-negara tersebut mengalami perlambatan ekonomi atau menerapkan kebijakan proteksi, maka kinerja ekspor dapat mengalami kelesuan.
“Oleh karena itu, pembukaan pasar-pasar ekspor alternatif seperti Afrika dalam jangka panjang bisa membuat performa ekspor kita lebih stabil dan lebih resilient,” kata Shinta.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.merdeka.com/uang/pengusaha-perjanjian-dagang-ri-mozambik-buka-peluang-ekspor-di-afrika.html
Salam,
Divisi Informasi