Jakarta – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia meminta pemerintah berhati-hati saat mengurangi subsidi BBM jenis solar karena berpotensi menaikkan ongkos pengiriman barang hingga 5%.
Kyatmaja Lookman, Wakil Ketua bidang Distribusi dan Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), menyatakan pemangkasan subsidi solar sebesar Rp650 per liter akan berpotensi menaikkan harga barang dan ongkos pengiriman.
“Sebenarnya hal itu pasti akan membuat harga naik. Kami (Aptrindo) sepakat saja, asalkan kenaikan sesuai dengan komponen solar,” katanya kepada Bisnis, Rabu (15/6).
Dengan kenaikan harga solar 12,6%, dia menilai biaya pengangkutan berpotensi juga mengalami kenaikan dari 3,8% sampai dengan 5%. Menurutnya, potensi kenaikan harga barang masih mengintai konsumen dan pelaku usaha jika harga solar dinaikkan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan pemangkasan subsidi tetap bahan bakar jenis solar sebesar Rp500 per liter belum bisa menjamin harga tak mengalami penaikan hingga akhir 2016.
Menurutnya, subsidi solar sebesar Rp500 per liter hanya bisa menjaga harga periode Juli hingga September, sementara Oktober hingga Desember masih perlu melihat harga acuan.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 17 Juni 2016.