Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku usaha menilai keinginan pemerintah untuk menyamai atau bahkan mengungguli produksi perikanan China sulit untuk tercapai karena masih ada regulasi yang belum mendukung upaya peningkatan tersebut.
Ketua Bidang Perikanan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Thomas Dharmawan, mencontohkan salah satunya adalah pembatasan bobot kapal untuk penangkapan dan pengangkutan ikan.
“Agak susah karena di China itu pemerintahnya dukung sekali untuk para nelayan penangkap ikan itu [ada] program setiap nelayan diberi kredit 20 kapal untuk mencari ikan di mana-mana. Di Indonesia kan dibatasin banget, kapalnya ga boleh lebih besar dari 150GT atau 200 GT” katanya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (7/5/2019).
Thomas berpendapat untuk bisa mencapai produksi perikanan tangkap sebesar kinerja China, Indonesia harus membuka izin bagi pemanfaatan kapal-kapal besar di atas 300 GT. Untuk menjaga kelestarian perikanan dalam negeri, penggunaan kapal-kapal besar ini bisa ditetapkan untuk penangkapan ikan di laut lepas atau high seas.
Selain itu, Indonesia juga tidak bisa hanya bergantung pada hasil tangkapan ikan di wilayah perairan Indonesia. Pasalnya, kendati saat ini stok ikan lestari Indonesia sudah meningkat dan mencapai 13,1 juta ton, sudah barang tentu jumlah tangkapan harus dibatasi demi menjaga kelestarian perikanan Indonesia.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190508/99/919893/peningkatan-produksi-perikanan-indonesia-perlu-didukung-relaksasi-regulasi
Salam,
Divisi Informasi