×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

Open in Google Maps
  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
  • TRAINING
    • Basic Logistics
    • Supply Chain Management
    • SCM Maritime Sector
    • Cold Chain Logistics
    • Warehouse Management
    • Transportation Management
    • Procurement Management
    • Inventory Management
    • Demand Forecast & Sales Operations Planning
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
FREEINFO
Supply Chain Indonesia
Thursday, 09 October 2014 / Published in Berita

Penumpukan Peti Kemas: Pebisnis Desak Konsistensi Aturan

JAKARTA-Pengelola terminal peti kemas ekspor impor di pelabuhan Tanjung Priok diminta mematuhi aturan tentang pelaksanaan pindah lokasi penumpukan atau relokasi peti kemas impor yang mengacu pada batasan yard occupancy ratio (YOR).

Hal itu dilakukan untuk menghindari tersendatnya arus logistik dan menekan waktu menginap kontainer di pelabuhan (dwelling time). Saat ini, tingkat YOR di terminal peti kemas diklaim telah mencapai 65%.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Tempat Penimbunan Sementara Indonesia (Aptesindo) Reza Darmawan mengatakan dibutuhkan komitmen dari para pengelola terminal peti kemas di Pelabuhan Priok.

Para pengelola itu adalah Jakarta International Container Terminal (JICT), TPK Koja, Mustika Alam Lestari, dan Multi Terminal Indonesia (MTI). Komitmen itu dibutuhkan guna mendorong percepatan dwelling time dengan menjaga YOR terminal melalui relokasi ke tempat penimbunan sementara.

Kalau YOR terminal sudah melebihi 65% sulit melakukan manuver di lapangan dan berpotensi menyebabkan kepadatan. Kondisi ini akan mengganggu dwelling time,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (8/10).

 

Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 9 Oktober 2014

 

Komentar

comments

Tagged under: distribusi, dwelling time, JICT, Logistics, LOGISTIK, Multi Terminal Indonesia, Mustika Alam Lestari, Pergudangan, rantai pasok, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, TPK Koja, transportasi, YOR

What you can read next

Kementerian Perindustrian Akan Siapkan Standar Kawasan Industri Halal
Penumpukan Kontainer: ALFI Minta Biaya Progresif Dibebaskan
Jateng Dorong Terbitnya Beleid Angkutan Bermuatan dan Dimensi Berlebih

Recent Posts

  • Membaca Peluang Bisnis Perikanan Bagi Startup

    Jakarta – Peluang usaha di bidang kelauta...
  • Kawasan Batu Besar Potensi Besar Jadi Pusat Logistik di Batam

    Kawasan bisnis di Kota Batam terus berkembang. ...
  • Kemenhub Sosialisasi dan Evaluasi Implementasi Sistem Inaportnet di Pelabuhan Makassar

    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Perhubungan ...
  • AP I, WIKA, dan Incheon Resmi Kelola Bandara Batam per 1 Juli 2022

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I&nb...
  • SCI Apresiasi Rencana Revisi Sislognas

    LOGISTIKNEWS.ID – Supply Chain Indonesia (SCI) ...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat