JAKARTA — Indonesian National Shipowners’ Association meminta seluruh pemangku kepentingan di Pelabuhan Tanjung Priok berorientasi kepada pelayanan untuk menurunkan waktu inap kontainer atau dwelling time di pelabuhan itu.
Wakil Ketua Umum III DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Lolok Sudjatmiko mengatakan permintaan itu menyusul rata-rata dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok yang kini mencapai 6,33 hari.
Selama ini, dia menilai seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan terutama operator Pelabuhan Tanjung Priok dan instansi pemerintah masih berorientasi ke keuntungan ketimbang pelayanan.
BERPOTENSI LAMA
Hermi mengharapkan per ubahan proses bisnis penanganan barang impor di Pelabuhan Tanjung Priok tidak memperlama dwelling time yang kini rata-rata mencapai 6,33 hari.
Bila kegiatan inspeksi karantina dilakukan di depan atau sebelum barang impor clearance, dia menilai kegiatan tersebut masuk dalam komponen preclearance dalam dwelling time.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 4 Maret 2015