Jakarta – Keberadaan Pelabuhan Marunda dianggap cukup efektif mengurangi kepadatan di Pelabuhan Tanjung Priok. Banyak aktivitas bongkar muat barang curah kini mulai beralih ke Marunda, sehingga secara tidak langsung mengurangi waktu bongkar muat dan lalu lintas kapal.
Ketua Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Nofrisel, mengungkapkan Pelabuhan Marunda KCN punya peran sangat vital dalam upaya membantu pemerintah menekan ongkos logistik. Pemerintah sendiri menargetkan biaya logistik turun menjadi 4,9% di tahun 2022, dari saat ini di atas 25%.
“Pembangunan infrastruktur yang memperlancar arus barang seyogyanya di-support, kemudian hari ini berharap karena infrastruktur domain dari pemerintah tak hanya bangun, konten kebijakan juga harus ada. Keberadaan pelabuhan di sektar Marunda, KCN Port, itu adalah pelabuhan pengumpul untuk support Tanjung Priok, bukan hanya sebagai pengumpul saja atau ada visi ke depan yang lain,” jelas Nofrisel dalam keterangannya, Selasa (18/6/2019).
Menurutnya, kepadatan Priok bisa lebih terurai dengan beralihnya sebagian bongkar muat ke Pelabuhan Marunda. Ini secara tidak langsung, mengurangi beban logistik yang ditanggung pengusaha.
“Cost logistik mahal, itu sebenarnya bagaimana cost dihitung sejak barang diproduksi sampai di tangan user, dan itu prosesnya panjang dari transportasi, pergudangan, dan salah satu bahwa high cost muncul karena mata rantai panjang,” ujar Nofrisel.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4590631/peran-vital-pelabuhan-curah-marunda-bagi-pengusaha-logistik
Salam,
Divisi Informasi