JAKARTA — Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia meyakini Logistics Performance Indeks (LPI) Indonesia bakal membaik lagi pada tahun depan seiring dengan perbaikan di bidang pabean.
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan sistem pertukaran data elektronik (PDE) manifes (dokumen muatan barang) yang terus disempurnakan bisa memperbaiki kinerja logistik nasional.
Dia mengapresiasi implementasi Peraturan Menteri Keuangan No.158/ 2017 tentang Tatalaksana Penyerahan Pemberitahuan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut, Manifes Kedatangan Sarana Pengangkut, dan Manifes Keberangkatan Sarana Pengangkut.
“Dengan kebijakan baru PMK 158/2017, saya yakin indikator pabean akan lebih baik, sehingga LPI Indonesia pada akhir 2019 setara dengan negara tetangga, bahkan bisa lebih baik lagi,” katanya, akhir pekan lalu.
Dalam Logistics Performance Indeks (LPI) yang dirilis 2 tahunan oleh Bank Dunia, posisi Indonesia berada di peringkat ke-46 dengan skor 3,15.
LPI merupakan indeks kinerja logistik negara-negara di dunia yang dirilis oleh Bank Dunia. Indeks ini memperhatikan sejumlah komponen yakni bea dan cukai, infrastruktur, pengiriman barang internasional, kualitas dan kompetensi logistik, pencarian barang (tracking/ tracing), dan ketepatan waktu (timeliness).
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Senin, 20 Agustus 2018
Salam,
Divisi Informasi