×
Supply Chain Indonesia Video Channel
QUESTIONS? CALL: +62 22 720 5375 +62 821 1515 9393

Supply Chain Indonesia

Supply Chain Indonesia

Lembaga Pendidikan, Pelatihan, Konsultasi, Penelitian, Pengkajian & Pengembangan Logistik

+62227205375
Email: sekretariat@SupplyChainIndonesia.com

SUPPLY CHAIN INDONESIA
Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

Open in Google Maps
  • BERANDA
  • PROFIL
  • AGENDA
    • Agenda 2022
    • Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
    • E-Training
      • Basic Logistics
      • Supply Chain Management
      • SCM Maritime Sector
      • Warehouse Management
      • Transportation Management
      • Cold Chain Logistics
      • Inventory Management
      • Procurement Management
      • Demand Forecast & Sales and Operations Planning
  • OPINI
  • UNDUH
    • Paparan SCI
    • Infografis
    • Data Logistik
    • Kementerian dan Lembaga
    • Asosiasi dan Lembaga Non-Pemerintah
    • Seminar dan Konferensi
    • Forum Diskusi
    • Materi Pembelajaran
      • ERP
      • Manajemen Logistik
      • Sistem Transportasi dan Distribusi
      • Supply Chain Management
      • Manajemen Persediaan
    • Peraturan Perundangan
      • Undang-Undang
      • Peraturan Presiden
      • Peraturan Gubernur
      • Peraturan Pemerintah
      • Kementerian Pekerjaan Umum
      • Kementerian Perdagangan
      • Kementerian Perhubungan
      • Kementerian Pertanian
      • Kementerian Keuangan
      • Badan Nasional Penanggulangan Bencana
      • Kementerian Perindustrian
      • Kementerian Kesehatan
  • HUBUNGI KAMI
FREEINFO
Deni Bree
Saturday, 19 August 2017 / Published in Artikel Logistik e-Commerce

Permasalahan Logistik dalam E-Commerce

Oleh: Gita Anggaranie
Junior Consultant | Supply Chain Indonesia

Situs e-commerce yang saat ini banyak tersedia semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan tanpa perlu mengunjungi tempat penjualan barang atau jasa tersebut. Konsumen cukup dengan sekali “klik” pilih barang, memasukkan dalam keranjang belanja, kemudian memilih metode pembayaran dan pengiriman, maka barang yang dipesan langsung diproses pengirimannya ke tempat tujuan. Hal ini sangat mudah dan praktis, serta menghemat waktu dan tenaga.

Pada kenyataaanya, banyak sekali masalah dan kendala yang sering terjadi dalam proses e-commerce. Masalah apa sajakah yang biasanya terjadi? Bagaimana apabila pembayaran tidak terverifikasi? Bagaimana jika barang yang dipesan rusak atau barang tidak sampai ke tangan konsumen? Bagaimana jika masalahnya pada proses distribusi barang ke konsumen? Bagaimanakah cara menanganinya? Kemudian, langkah apakah yang harus dilakukan agar konsumen tetap merasa nyaman menggunakan situs e-commerce?

Salah satu tantangan dalam bisnis e-commerce adalah bagaimana mengirimkan produk ke konsumen dengan tepat waktu, tanpa cacat secara efektif dan efisien. Seringkali logistik menjadi pain point dalam dunia bisnis e-commerce. Terutama di saat-saat khusus seperti annual campaign ataupun promotion, dimana volume belanja online berada di titik tertinggi, pemenuhan pesanan konsumen secara efektif dan efisien merupakan tantangan yang harus dipenuhi pelaku e-commerce sebagai keseluruhan dari pengalaman belanja konsumen.

Logistik lebih dari sekedar pengiriman barang kepada konsumen. Istilah logistik mencakup aspek yang jauh lebih luas seperti pergudangan, manajemen inventori, penagihan, pengemasan, label, pengiriman, cash on delivery, pembayaran, dan masih banyak lagi.

Tantangan dalam sisi logistik bervariasi mulai dari bagaimana memastikan produk sesuai dengan keinginan konsumen dengan tepat waktu, meminimalisir hingga menghilangkan kemungkinan cacat produk, hingga penyediaan reverse logistic. Reverse logistic dibutuhkan ketika konsumen meminta pengembalian produk karena rusak ataupun apabila mereka ingin melakukan penukaran tipe, ukuran, warna produk, dan hal-hal lainnya.

Menurut Zaroni (2017), umumnya kegiatan inti dari logistik e-commerce mencakup:

  • Processing, meliputi aktivitas sortir dan cross–docking kiriman.
  • Transporting, meliputi transportasi kiriman baik transportasi dari dan antar processing center sebagai hub, dan dari processing center ke delivery center sebagai spoke.
  • Delivery, meliputi aktivitas pengantaran barang ke alamat tujuan penerima.
    Untuk dapat meningkatkan kinerja tersebut, perusahaan e-commerce perlu menerapkan supply chain management karena Inti dari logistik adalah transportasi dan pergudangan, untuk melakukan movement barang atau kiriman dari satu titik asal ke titik tujuan dan kunci keberhasilan aktivitas logistik adalah: quality, cost, dan time.

Logistik yang baik sangat diperlukan dalam bisnis baik offline maupun online. Manajemen logistik dalam e–Commerce juga sangat diperlukan. Pelaku e–commerce di sini selaku penjual harus paham tentang jumlah dan jenis barang apa yang tersisa di gudang, sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk pelanggan. Jangan sampai info yang disajikan pada situs ternyata tidak sesuai dengan kondisi barang yang ada di gudang. Pastinya ini bisa menurunkan reputasi pagi penjual. Oleh sebab itu, Perusahaan pelaku e–Commerce harus menerapkan strategi supply chain sebagai berikut :

Proses retur barang yang mudah
Karena belanja dilakukan secara online, ada kalanya barang yang diterima konsumen tidak seperti ekspektasi mereka sehingga mereka pun ingin mengembalikannya. Sebagai penyedia layanan e-Commerce yang baik, pastikan proses pengembalian barang tidak berbelit-belit. Proses yang cepat selain membuat konsumen senang, juga memudahkan penjual dalam mengatur persediaan barang.

Implementasikan software supply chain
Anda juga harus memanfaatkan perkembangan teknologi dalam mengatur supply chain untuk e–Commerce Anda. Gunakan software khusus untuk membantu Anda mengelola inventory, memproses order, melihat status supplier, dan masih banyak lagi. Dengan software, penjual bisa tahu status logistiknya. Saat ini, ada banyak pelaku e-commerce yang menggunakan software khusus untuk mengatur supply chain mereka.

Persiapkan solusi alternatif
Alternatif solusi yang lain diperlukan ketika hal yang perkirakan tidak berjalan semestinya. Misalnya menjual barang yang didatangkan dari luar negeri. Agar lebih aman, cari lebih dari satu supplier yang menyediakan barang sama. Hal ini diperlukan ketika ada konsumen yang membeli suatu barang, namun barang habis atau tak kunjung sampai, penjual harus menghadapi keluhan konsumen. Oleh sebab itu, agar penjual tidak kehilangan konsumen, pastikan memiliki lebih dari satu supplier yang bekerja sama.

Estimasikan produk yang tepat
Sebaiknya penjual tidak melakukan stok barang lebih banyak dari yang dibutuhkan. Semakin banyak barang yang disimpan di gudang sedangkan barang tersebut tidak begitu diminati konsumen, justru akan membuat penjual rugi. Pertimbangkan dengan cermat berapa barang yang diperlukan.

Tetap up-to-date
Jangan sampai penjual salah menyediakan info mengenai barang yang ada di gudang Anda. Contohnya, penjual memajang barang A dengan harga diskon tertentu sehingga menyebabkan konsumen tertarik dan melakukan pembelian. Ternyata stok-nya sudah habis. Jangan mengecewakan konsumen dengan hal ini. sebaiknya tetap update dengan barang apa saja yang Anda miliki.

Jika e-commerce yang Anda jalankan cukup besar, sebaiknya Anda memakai tenaga khusus untuk mengatur proses pengaturan inventory, shipping dan pengembalian agar tidak bermasalah. Supply chain management yang baik akan bisa mendukung kelancaran kegiatan bisnis  e–commerce Anda.

Referensi:
Zaroni (2017) Logistik E-commerce. http://supplychainindonesia.com/new/logistik-e-commerce/ diakses pada 9 Agustus 2017 pukul 10.10.

9  Agustus 2017

*Isi artikel merupakan pemikiran penulisdan/atau sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis, serta tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.

Download artikel ini:

  SCI - Artikel Permasalahan Logistik dalam e-Commerce (773.9 KiB, 910 hits)

Komentar

comments

Tagged under: Artikel, Artikel Logistik, distribusi, Konsultasi, Lembaga Konsultasi Logistik, Lembaga Pelatihan Logistik, Lembaga Penelitian Logistik, Logistics, LOGISTIK, Logistik E-Commerce, Logistik Indonesia, pelatihan, Penelitian, pengembangan, Pengkajian, Pergudangan, rantai pasok, Supply Chain, Supply Chain Indonesia, transportasi

What you can read next

Keamanan Data Pribadi E-Commerce Logistics (Bagian 1 dari 2 tulisan)
Penerapan E-Logistik dalam E-commerce
Transportasi Kargo Udara Sangat Penting untuk E-Commerce

Recent Posts

  • Strategi Pelaku Logistik untuk Menjaga Efisiensi Logistik di Tengah Naiknya Harga Avtur atau Moda Transportasi Udara

    Oleh: Joni GusmaliPraktisi Transportasi Kargo U...
  • Tol Laut Menjawab Kesulitan Transportasi Pulau Terluar Papua Barat

    Sorong (ANTARA) – Program Tol Laut Presid...
  • Ekspor Indonesia Turun 2,20 Persen per Juli 2022

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pusat St...
  • Shipper Dorong UMKM Lewat Layanan Logistik dan Pergudangan

    Bertepatan dengan Hari UMKM Nasional 2022, Ship...
  • Pos Indonesia Hadirkan Layanan Kirim Barang Rp1.000 per Kg

    Jakarta (ANTARA) – PT Pos Indonesia (Pers...
  • GET SOCIAL

Copyright © 2017, SUPPLY CHAIN INDONESIA | Komplek Taman Melati B1/22 Pasir Impun Bandung 40194 Indonesia

TOP
WhatsApp chat